Niat Prabowo Subianto Membentuk Presidential Club, Pentingkah?

Niat Prabowo Subianto Membentuk Presidential Club, Pentingkah?
Oleh: Dr. Serian Wijatno, Pengamat Sosial Kemasyarakatan/Ketum DPP PITI Presiden terpilih Prabowo Subianto memiliki rencana membentuk perkumpulan bersama presiden terdahulu atau yang disebutnya 'presidential club'. Prabowo ingin mengumpulkan mantan presiden di dalam klub itu. Istana Kepresidenan mendukung rencana tersebut. Koordinator Staf Khusus Presiden RI, Ari Dwipayana, menyatakan pentingnya seorang presiden untuk terus bersilaturahmi dengan semua mantan presiden. Kalau kita kaji, ada atau tidak adanya Presidential Club Presiden dan semua mantan presiden tentu sangat penting untuk bersilaturahmi. Seperti Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama ini juga selalu menjaga silaturahmi dengan para mantan presiden, mantan wakil presiden, dan tokoh-tokoh bangsa lainnya. Jadi bisa diambil kesimpulan bahwa pembentukan klub tersebut bertujuan agar para mantan presiden bisa tetap rutin bertemu dan berdiskusi tentang masalah-masalah strategis kebangsaan. Hal ini tentunya muncul dari niat tulus Prabowo yang selalu berharap agar para pemimpin di Indonesia bisa kompak dan rukun untuk turut berpikir dan bekerja bagi kepentingan rakyat, terlepas dari perbedaan pandangan maupun sikap politik mereka. Hal ini sebagaimana yang ada di Amerika Serikat. Jika di Amerika Serikat keberadaan Presidential Club yang diisi para mantan Presiden AS lebih bersifat informal, maka di Indonesia jika presiden terpilih Prabowo Subianto setuju bisa diformalkan melalui lembaga khusus seperti misalnya yang pernah ada di era Orde Baru yaitu Dewan Pertimbangan Agung (DPA). Dasar hukumnya saja dilakukan dengan menghidupkan kembali Pasal 16 UUD NRI Tahun 1945 melalui amandemen kelima, yakni Presiden dapat membentuk suatu dewan pertimbangan yang bertugas memberikan nasihat dan pertimbangan kepada Presiden. Pada masa pemerintahan Orde Baru, keberadaan DPA sejajar dengan presiden sebagai lembaga tinggi negara. Kemudian pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Joko Widodo dibentuk Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres). Keberadaan para mantan pemimpin negara untuk memberikan masukan kepada presiden berikutnya sangat penting dalam memastikan kesinambungan program pembangunan dari para presiden dan wakil presiden periode sebelumnya. Sekaligus dapat memberikan saran dan nasihat yang bernas, mengingat mereka sudah memiliki pengalaman dalam memimpin pemerintahan. Dengan melibatkan para mantan presiden dan mantan wakil presiden, tentu saja presiden terpilih memiliki 'mentor' yang kredibel. Mengingat untuk memajukan Indonesia, tidak cukup hanya dalam waktu satu, dua periode pemerintahan. Butuh kesinambungan, keberlanjutan, sekaligus peningkatan perbaikan dari satu periode pemerintahan ke periode pemerintahan berikutnya. Karena itu kalau ditanya apakah penting membentuk presidential club, jawabnya tentu sangat penting. (*)