Sabtu, 20 April 24

Nasionalisme Kuda Troya dan Pembangunan Tanpa Bentuk

Nasionalisme Kuda Troya dan Pembangunan Tanpa Bentuk
 Oleh: Habil Marati (Anggota DPR RI 1999-2009)
Perang antara orang orang Yunani dengan orang orang Troya sudah sangat Lama dan melelehkan.  untuk mengakhiri perang troya ini orang orang Yunani melakukan tipu daya dengan cara membuat patung kuda kayu dengan menyembunyikan tentara Yunani kedalam patung patung kuda kayu tersebut. Akibat tipu daya patung patung kuda kayu ini orang orang Yunani berhasil merebut TROYA.
Apa yang terjadi dengan troya yang dilakukan oleh orang orang Yunani adalah hampir memiliki kesamaan situasi dengan apa yang sedang terjadi di Indonesia saat ini. Dari sisi kepentingan Nasional  masuknya Investasi China ke Indonesia serta kolaborasi China Indonesia dengan China Komunis memiliki potensi menjadikan Indonesia Kuda Troya. Disamping itu, antara Indonesia dengan China Komunis  memiliki sejarah kelam dalam masalah pertentangan Idiologi dan Agama. Kerja sama dalam bidang apapun juga Antara Indonesia dengan China Komunis tidak akan pernah memberi manfaat bagi bangsa Indonesia.
Sejarah kuda Troya yang dilakukan oleh orang orang Yunani terhadap Bangsa Troya dengan mengesport patung patung kayu kuda dimana didalam patung patung kuda tersebut diselurupkan tentara untuk membuka pintu gerbang Troya. Demikian juga apa yang dilakukan China terhadap Indonesia adalah memasukan Warga Negara Komunis China sebagai tenaga kerja kedalam skema Investasi yang jumlahnya terus naik dan ini tidak Lazim didunia Investasi sebuah Negara di ikuti dengan migrasi tenaga kerja under skill, barang barang modal hampir 80% serta pengembangan Idiologi Komunis benar benar Indonesia mirip kuda troya.
Kalau Indonesia tidak dikelola secara benar, mengelola Indonesia secara benar adalah Konstitusi harus in line dengan geopolitik Bangsa Indonesia, mekanisme politik dan kekuasaan harus in line dengan Idiologi Pancasila. Demikian juga bahwa pembangunan ekonomi dan infrastruktur  harus in line juga dengan kepentingan Bangsa Indonesia. Pembangunan apapun juga kalau sifatnya hanya mempercantik wajah kota, serta hanya menghasilkan temporary built out maka pembangunan ekonomi tersebut tidak memiliki bentuk terhadap kepentingan masyarakat. Pada pembangunan ekonomi dan Infrastruktur yang benar itu adalah bersifat invisible untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat.
Kembali pada Kuda troya, teori ekonomi apa yang bisa menjelaskan secara gamplang masuknya ribuan bahkan puluhan ribu tenaga kerja China Komunis ke Indonesia mengikuti Investasi di Indonesia. Bukankah  Investasi itu baik Investasi domestik maupun foreign Investor bertujusn menciptakan lapangan kerja Bangsa Indonesia?, Lalu buat apa ada Investasi China Komunis di Indonedia Kalau hanya jadi beban ekonomi pasar bangsa Indonesia untuk kepentingan pasar modal, pasar barang barang modal China Komunis serta pasar tenaga kerja China di Indonesia.
Ironis sekali membiarkan Negara Komunis China memonopoli kepentingan hajat hidup Bangsa Indonesia. Di samping itu menjalin kerja sama dengan Negara China komunis dimana idiologinya bertentangan dengan Pancasila. Yang saya khawatirkan adalah kegiatan Investasi China komunis dan bilateral ekonomi bisa menjadi penetrasi idiologi komunis di Indonesia. Dengan demikian Investasi China komunis di Indonesia memiliki agenda benturan idiologi dan benturan Cultural, benturan historis serta benturan Agama dan benturan etnis.
Banyaknya Investasi China komunis di Indonesis Apakah pada akhirnya akan menjadi kuda troya bagi Bangsa Indonesia?. Demikian juga banyaknya tenaga kerja China komunis yang bekerja pada proyek proyek yang dibiayai China Komunis Apakah juga pada akhirnya Para tenaga kerja ini akan jadi kuda troya yang diseludupkan lewat Investasi?
Indonesia memang membutuhkan Investasi dan modal untuk pembangunan . Tapi Apakah arti sebuah pembangunan jika pembangunan itu sendiri mengancam eksistensi Bangsa dan Negara Indonesia. Saya ingatkan tidak menutupkan kemungkinan Indonesia benar benar akan jadi kuda troya Bangsa Bangsa lain, mana kala dimensi Nasionalisme  dikalahkan oleh politik ekonomi demi kekuasaan tanpa Nasionalisme. Dan Ini lah yang terjadi di Indonesia sekarang ini. (***)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.