Jakarta, Obsessionnews.com – Sektor pariwisata menjadi penghasil devisa terbesar di Indonesia. Pada 2018 devisa yang disumbangkan mencapai USD 17 miliar. Angka itu telah mengalahkan crude palm oil (CPU) atau minyak kelapa sawit, juga minyak dan gas (migas).
“Pariwisata menjadi penghasil devisa nomor satu Indonesia,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat berpidato pada acara Gala Dinner Ulang Tahun ke-50 Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) di Puri Agung Ballroom, Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta, Senin (11/2/2019).
Baca juga:
Di Era Jokowi-JK Pariwisata Melesat di Kancah Internasional
Kemenkop: Pariwisata Banyuwangi Punya Potensi untuk Pembangunan Daerah
SDM Kunci Terselenggaranya Pariwisata Petualangan Gunung
Dalam siaran pers yang diterima obsessionnews.com Selasa (12/2), dalam acara tersebut Jokowi mengungkapkan, peluang pariwisata Indonesia sangat besar untuk menjadi yang terbaik di dunia.
Ia memaparkan dua bukti paling aktual. Pertama, Indonesia masuk deretan 6 besar negara terindah di dunia versi publisher ternama dari UK, Rough Guides. Urutannya Skotlandia, Kanada, Selandia Baru, Italia, Afrika Selatan, Indonesia, Inggris, Islandia, Amerika Serikat, dan Wales.
“Kedua, Indonesia juga masuk 10 besar negara yang wajib dikunjungi di tahun 2019,” tandas Jokowi yang disambut tepuk tangan riuh.
Persisnya Indonesia menempati nomor 7, dan menjadi satu-satunya negara ASEAN yang lolos top 10 versi Lonely Planet.
Di Gala Dinner itu hadir beberapa menteri Kabinet Kerja, yakni Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan juga turut dihadiri oleh Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana. (arh)