Kamis, 25 April 24

Mayoritas Lulusan AK Tekstil Solo Telah Bekerja Sebelum Diwisuda

Mayoritas Lulusan AK Tekstil Solo Telah Bekerja Sebelum Diwisuda
* Wisuda lulusan Akademi Komunitas Industri Tekstil dan Produk Tekstil (AK Tekstil) Solo, Jawa Tengah. (Foto: Twitter @Kemenperin_RI)

Jakarta, Obsessionnews.com –  Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui unit pendidikan vokasinya, Akademi Komunitas Industri Tekstil dan Produk Tekstil (AK Tekstil) Solo, Jawa Tengah, mencetak lulusan sebanyak 157 orang pada 2018.  Mayoritas di antara mereka yang  memiliki kompetensi di bidangnya terserap kerja di industri tekstil dan produk tekstil (TPT) sebelum diwisuda.

Kemenperin melalui kultwit di akun Twitter @Kemenperin_RI, Senin (26/11/2018), menjelaskan AK Tekstil Solo telah meluluskan angkatan pertamanya pada 2015 sebanyak 102 orang, serta untuk angkatan kedua (2016) dan ketiga (2017) jumlah lulusan mencapai 400 orang.

Pendidikan di AK Tekstil Solo merupakan Program Diploma II, terdiri dari tiga program studi, yaitu Teknik Pembuatan Benang, Teknik Pembuatan Kain Tenun, dan Teknik Pembuatan Garmen.

Metode pembelajaran yang dijalankan di AK Tekstil Solo mengadopsi konsep dual system dari Jerman, yang setiap semester selama kurun 2,5 bulan menerapkan pembelajaran teori dan praktik di kampus, serta dilanjutkan 2,5 bulan untuk praktik kerja di perusahaan.

Bahkan dalam menyiapkan SDM industri TPT yang terampil di era digital, AK Tekstil Solo juga meredeain kurikulum terkait dengan implementasi industri 4.0. Pengembangan program studi yang dilakukan antara lain penelitian terapan terkait dengan fuctional textile dan pengembangan on line learning.

Berdasarkan peta jalan Making Indonesia 4.0, industri tekstil dan pakaian ditetapkan sebagai satu dari lima sektor manufaktur yang akan menjadi pionir dalam memasuki era revolusi industri 4.0 di Tanah Air.

Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) pada triwulan III tahun 2018 industri tekstil dan pakaian tumbuh sebesar 10,17 %. Kinerja gemilang ini tertinggi di kelompok sektor manufaktur dan mampu melampaui pertumbuhan ekonomi yang mencapai 5,15 % di periode yang sama.

Hingga saat ini industri TPT dalam negeri telah menyerap tenaga kerja sebanyak 3,58 juta oang atau 21,2 % dari total tenaga kerja di sektor industri manufaktur. Selanjutnya, sektor padat karya berorientasi ekspor ini penghasil devisa negara yang cukup besar melalui ekspor USD6,48 miliar pada triwulan II-2018. (arh)

 

Baca juga: 

Ridwan Hisjam Gencar Sosialisasikan Revolusi Industri 4.0 ke Para Pemuda

Kemenkop: Banyak Peluang Anak Muda di Era Revolusi Industri 4.0

Gelar Sosialisasi Empat Pilar, Ridwan Hisjam Jelaskan Revolusi Industri 4.0

Wirausaha Indonesia Harus Mampu Adaptasi dengan Revolusi Industri 4.0

Pelaku Ekonomi Kreatif Diharapkan Bisa Merespons Revolusi Industri 4.0

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.