Selasa, 16 April 24

Ini Surplus Positif Kedua Capres Menurut LSI Denny JA

Ini Surplus Positif Kedua Capres Menurut LSI Denny JA
* Acara paparan temuan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA. (foto: Kapoy/OMG)

Jakarta, Obsessionnews.comLingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA  menemukan sejumlah isu yang diuji dalam survei memiliki efek elektoral atau menambah sentimen  positif atau negatif terhadap capres pada pemilu 2019 nanti. Dalam survei, selain pengenalan terhadap sebuah isu atau program, LSI Denny JA juga menanyakan apakah isu atau program tersebut membuat pemilih akhirnya lebih mendukung capres nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) atau lebih mendukung capres nomor urut 02 Prabowo Subianto.

“Setiap isu nantinya memiliki prosentase dukungan terhadap kedua capres. Selisih prosentase dari kedua capres itu nanti akan menjadi surplus bagi kandidat yang jumlah dukungannya lebih besar di setiap isu,” ujar peneliti LSI Denny JA  Rully Akbar dalam keterangan tertulisnya, Jumat (7/12/2018).

Untuk isu penyelenggaraan Asian Games yang diketahui oleh 85.1% pemilih, punya efek yang berbeda terhadap kedua capres. Penyelenggaran Asian Games membuat 36.4% pemilih yang tahu program tersebut akhirnya lebih mendukung Jokowi-Maruf. “Sementara 24.0% menyatakan lebih mendukung Prabowo-Sandi. Artinya untuk isu ini, Jokowi-Maruf surplus 12.4% dari Prabowo-Sandi,” ungkap Rully.

Sedangkan, kunjungan Jokowi ke gempa dan tsunami Palu juga membuat adanya surplus sentimen positif terhadap Jokowi. Dari mereka yang tahu isu ini, sebesar 49.4% menyatakan lebih mendukung Jokowi-Maruf. Sementara sebesar 16.1% menyatakan lebih mendukung Prabowo-Sandi. Jokowi-Maruf memiliki surplus 33.3% dari isu ini.

Untuk isu dollar 15ribu juga punya efek yang berbeda kepada kedua capres. Dari mereka yang tahu isu ini, sebesar 16.3% menyatakan lebih mendukung Prabowo-Sandi. Dan sebesar 14.1% menyatakan mendukung Jokowi-Maruf. Dalam isu ini, Prabowo-Sandi mengalami surplus sebesar 2.2%.

Isu pembakaran bendera tauhid (HTI) yang diketahui oleh 53.7% pemilih, sebesar 10.0% menyatakan mendukung Jokowi-Maruf. Dan sebesar 12.8% menyatakan lebih mendukung Prabowo-Sandi. Artinya Prabowo-Sandi mengalami surplus positif di isu ini sebesar 2.8%.

Namun demikian, untuk menentukan isu atau program mana yang paling kuat memberikan efek elektoal, maka isu tersebut harus diukur dengan tingkat popularitasnya. “Caranya adalah dengan mengalikan surplus masing-masing capres pada setiap isu yang diuji dengan popularitas isu tersebut,” kata Rully.

Dengan formula tersebut, maka diperoleh bahwa untuk pasangan Jokowi-Maruf, isu yang paling tinggi (rangking 1) efek elektoralnya adalah program kunjungan Jokowi ke korban gempa dan tsunami Palu. Isu ini dikenal oleh 75.5% pemilih. Dan untuk isu ini, Jokowi mengalami surplus positif sebesar 33.3%. Dan jika dikalikan antara popularitas dengan surplus dukungan maka angkanya adalah sebesar 25.1%.

Berikutnya adalah isu pengelenggaran Asian Games. Penyelenggaran Asian Games berada rangking ke-2 isu yang paling besar pengaruhnya terhadap elektoral Jokowi. Jika dikalikan antara mereka yang tahu isu ini yaitu sebesar 85.1% dan surplus dukungannya sebesar 12.4%, maka isu ini menempati peringkat dua dengan angka pengaruh sebesar 10.6%. Dan di rangking ke-3 adalah kunjungan Jokowi ke gempa Lombok. Angka pengaruh isu ini adalah 9.2%. Berikutnya berturut-turut isu yang berpengaruh secara elektoral adalah antara lain hoax Ratna Sarumpaet, isu tampang Boyolali, dana bantuan 2 milliar dari rapat tahunan IMF, rapat tahunan IMF, isu the new Prabowo, Prabowo tidak akan impor, Yusril menjadi pengacara Jokowi dan politik sontoloyo.

Sementara isu yang berpengaruh untuk Prabowo diantaranya adalah kunjungan Prabowo ke korban gempa lombok. Kunjungan ini punya efek elektoral ke Prabowo-Sandi dengan angka sebesar 4.2% dan berada pada peringkat 1, isu yang paling berpangaruh terhadap dukungan Prabowo-Sandi selama masa kampanye. Berikutnya adalah isu pembekaran bendera HTI dan isu kenaikan nilai tukar dollar menjadi 15ribu terhadap rupiah. (Poy)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.