Jumat, 19 April 24

Narkoba dan Skandal Seks Hancurkan Impian Ballon D’Or Bintang Ini

Narkoba dan Skandal Seks Hancurkan Impian Ballon D’Or Bintang Ini
* Adrian Mutu. (Goal.com)

Adrian Mutu bukan pesepakbola biasa.Di saat para pemain modern jarang terekspos kehidupan pribadinya, yang terjadi pada Mutu sebaliknya. Justru kisahnya di luar lapangan lebih mentereng ketimbang prestasinya.

Bintang asal Rumania itu sempat mencuat sebagai salah satu pesepakbola yang menjanjikan, namun kariernya hancur lebur karena kisah di luar lapangan.

Bakatnya memang besar. Pada zamannya, Mutu memiliki predikat sebagai pemain bintang hampir di seluruh klub yang dibelanya, mulai dari Dinamo Bucharest, Inter Milan, Hellas Verona, Parma, Chelsea, Juventus, Fiorentina dan masih banyak lagi.Ñ

Koleksi pialanya, yang hampir kosong, tidaklah mencerminkan kualitas permainannya. Sayang, semua sia-sia ketika kegemilangannya di lapangan tertutup dengan cetita-cerita miring.

Salah satu pencapaian besar dalam kariernya adalah ketika diboyong Chelsea dari Parma senilai €22 juta pada 2003, setelah ia bermain impresif di Serie A dengan menorehkan 22 gol dalam 36 permainan.

Mutu mulai beraksi di Inggris saat ia mencetak gol kemenangan Chelsea atas Leicester City dalam laga debutnya dan kemudian mencetak empat gol dalam tiga penampilan pertamanya untuk The Blues.

Selama beberapa bulan pertamanya di Chelsea, Mutu menghadapi potensi dakwaan karena diduga memukuli mantan istrinya, seorang presenter TV bernama Alexandra Dinu. Kasus ini pada akhirnya ditutup, namun Mutu dan Dinu – dijuluki ‘Posh and Becks’ Rumania – bercerai secara terbuka.

Putranya, Mario, tetap bersama Dinu dan masalah pribadi Mutu menghambat kariernya di London barat. Pada 2004, ia kembali menjadi sorotan publik ketika ada surat kabar di Rumania yang memergokinya sedang berkencan dengan bintang porno.

Prestasi apik Mutu dalam musim debutnya di Stamford Bridge bersama Claudio Ranieri seakan sirna dan menjadi lebih buruh ketika ada pergantian manajer ke tangan Jose Mourinho.

Mourinho sudah mengetahui sikap buruk Mutu di luar lapangan dan tidak memasukkannya ke dalam skema. Ia mengakui hubungannya dengan juru taktik asal Portugal tersebut tidaklah harmonis.

“Saya dalam konflik terbuka dengan Mourinho, yang melarang saya pergi ke tim nasional saya dan mengatakan saya cedera. Itu tidak benar – saya dalam kondisi baik selama lima hari dan ia tahu itu,” kata Mutu pada 2004.

“Saya tidak peduli didenda. Saya ingin semua orang tahu bahwa tim nasional adalah hal terpenting bagi saya. Saya mengatakan kepada Mourinho bahwa saya fit. Ia tidak setuju dan menunjukkan kepada saya selembar kertas dari staf medis yang menyatakan saya tidak fit. Tapi saya tahu bahwa saya fit.”

“Mourinho telah berjanji kepada saya bahwa saya akan bermain di tim utama untuk beberapa pertandingan. Kemudian saya bahkan tidak masuk skuad dan saya tidak tahu kenapa. Mungkin satu-satunya solusi, bahkan jika saya tidak menginginkannya, adalah mencari tim lain.”

Kecurigaan Chelsea dan Mourinho terhadap Mutu semakin membesar karena perilaku antiknya di luar lapangan yang tiada henti, hingga klub Liga Primer tersebut memerintahkannya untuk melakukan tes doping.

Hasil tesnya negatif, namun tes lain yang dilakukan oleh otoritas anti-doping hanya dua bulan kemudian menunjukkan ada kadar kokain dalam tubuhnya. Sejak itu, karier Mutu merosot drastis.

Chelsea langsung memutus kontraknya yang berujung pada perseteruan di pengadilan karena mereka menuntut kompensasi jutaan dolar. Mutu sendiri dijatuhi sanksi larangan beraktivitas di dunia sepakbola selama tujuh bulan, meski masih bisa mengamankan kepindahan ke Juventus pada Januari 2005.

Setelah 18 bulan tanpa kesan istimewa merumput di Turin, yang hanya menghasilkan 11 gol dari 46 pertandingan, Fiorentina memberi Mutu kesempatan lain untuk membuktikan diri dan ia awalnya membayar dengan pencapaian 40 gol selama dua musim di sana.

Ketika ia menunjukkan tanda-tanda kebangkitan, sang penyerang lagi-lagi tersandung dengan adanya tes doping pada awal 2010 – kali ini hasilnya positif menggunakan sibutramine penekan nafsu makan. Larangan enam bulan diterimanya dan hubungan baik dengan Fiorentina kandas.

Meski melewati beberapa tahun penuh gejolak, Mutu tetap percaya diri untuk menghidupkan kariernya sebagai pesepakbola dan pada 2011 mengatakan bahwa bakat besar yang dimilikinya bisa saja membawanya ke level yang luar biasa.

“Mungkin jika saya membuat keputusan berbeda di masa lalu, saya bahkan bisa memenangkan Ballon d’Or. Namun, saya lebih suka tidak terlalu memikirkannya,” kata Mutu kepada Corriere dello Sport.

Pada 2012, Mutu menandatangani kontrak dengan klub Ligue 1, Ajaccio dan dengan berani mengklaim bahwa ia akan mencetak lebih banyak gol daripada Zlatan Ibrahimovic, yang bermain untuk Paris Saint-Germain pada saat itu.

“Saya tidak dalam masa prapensiun,” tegas Mutu. “Terlebih lagi, saya meluncurkan tantangan untuk Zlatan Ibrahimovic – saya akan mencetak lebih banyak gol daripadanya mulai sekarang hingga akhir musim.”

Tantangan yang tidak bisa ditaklukkan oleh dirinya sendiri. Ibrahimovic mencatat 35 gol pada musim 2012/13, di saat Mutu harus puas dengan koleksi 11 gol. Ia kemudian gagal mencetak gol sama sekali di sembilan pertandingan kampanye berikutnya dan memutuskan berpisah dengan Ajaccio pada Januari 2014.

Pulang ke Rumania menjadi opsi, bergabung dengan Petrolul Ploiesti sebelum menjajal tantangan bermain di India dan menutup lembaran kariernya dengan mengecewakan di tanah kelahirannya bersama Targu Mures.

Sejak gantung sepatu, Mutu berhasil menghilangkan reputasi buruknya sebagai pemain dan dipercaya sebagai manajer timnas Rumania U-21 pada 2019.

Sekarang, usai sepenuhnya menyadari kesalahan yang dilakukannya sebagai pemain hingga terpuruk, Mutu tidak ingin mengulanginya dengan memastikan bahwa akan bekerja maksimal sebagai juru latih agar bisa menelurkan bintang-bintang baru negaranya yang tidak terjebak pada kekelaman yang dialaminya.

“Saya pikir saya orang yang tepat karena saya tahu apa yang terjadi ketika seorang pemain memiliki masalah dengan ketidakdisiplinan. Saya telah melewati saat-saat sulit dan saya kembali lebih kuat,” klaim Mutu.

“Jika salah satu pemain saya melakukan kesalahan, saya akan memberitahu mereka untuk belajar dari hal itu dan tidak mengulanginya. Saya kembali dan saya bermain lebih baik dari sebelumnya, membuktikan kepada semua orang bahwa jika ada pemain muda yang melakukan kesalahan maka harus dibantu, bukannya dihakimi atau malah dihancurkan.” (Goal.com/Red)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.