Jumat, 19 April 24

Napi Anak Kedungpane Ubah Limbah Kartu SIM Jadi Mainan Keren

Napi Anak Kedungpane Ubah Limbah Kartu SIM Jadi Mainan Keren

Semarang, Obsessionnews.com – Beragam cara dilakukan narapidana anak untuk menghabiskan waktu selama menjalani masa tahanan. Salah satunya dengan membuat kerajinan tangan. Bukan sembarang karya. Nilai kerajinan mereka bisa membuat geleng-geleng kepala.

Adalah 10 napi anak Lembaga Pemasyarakatan Kedungpane Klas I A Semarang. Para remaja tanggung ini membuat mainan berbahan dasar kartu sim telefon bekas. Butuh waktu berminggu-minggu bagi mereka untuk berlatih merangkai kepingan kartu menjadi karya menarik ini.

“Ini program rutin dari Lapas agar anak memiliki ketrampilan saat bebas nanti. Mereka kami latih ketrampilan fisik seperti membuat pesawat mainan, lukisan, dan lain lain,” ujar Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Lapas Kedungpane Semarang, Sabtu (3/8/2016).

Pihak Lapas pun menggandeng tenaga ahli dari yayasan Setara. Hasilnya cukup fantastis. Dari tangan mereka, sejumlah mainan kertas unik tercipta. Harganya? Satu buah mainan bisa bernilai Rp 50.000 sampai Rp 200.000. Biasanya, seluruh mainan dijual di pameran-pameran.

“Kami memang mengikutkan karya anak anak di ajang-ajang seni. Hasil penjualan nantinya akan kembali ke mereka,” kata dia.

Salah seorang napi anak berinisial RS mengaku senang dengan pelatihan ini. Sebab, kegiatan tersebut mampu memberi tujuan baru dalam hidupnya. Terlebih, rasa jenuhnya selama dipenjara dapat terkurangi.

“Ya bikin seneng. Ya kan ada kegiatan baru jadi bermanfaat,” kata dia senang.

Sementara Koordinator Project Hukum Anak dari Yayasan Setara, Siti Sutinah menjelaskan usia Anak Bermasalah Hukum (ABH) beragam dan terjerat kasus yang berbeda-beda.

“Anak-anak yang ada di lapas kebanyakan menjalani hukuman dua sampai tiga tahun,” kata dia

Siti mengaku terus mendampingi mereka agar terbangun mentalnya karena harus berada di balik sel penjara. Pendampingan termasuk bimbingan konseling, supaya anak merasa tidak sendirian.

“Karena perlakuan narapidana anak yang ditahan di Kedungpane dengan lapas anak sangat berbeda. Makanya, kami masuk buat mendampingi mereka,” tandasnya. (iyh)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.