Kamis, 25 April 24

Mutiara Berharga dari 4 Kitab Suci

Mutiara Berharga dari 4 Kitab Suci
* Kitab Suci

Oleh: Luthfi Bashori, Pengeman Dakwah

Para ulama memilih empat kalimat berharga dari empat kitab suci yang masih asli, sebagaimana saat diturunkan oleh Allah. Adapun mutiara kata yang sangat berharga sebagaimana yang dimaksud itu adalah:

1. Dari kitab Taurat dikatakan, “Barangsiapa yang menerima apa adanya, maka ia akan merasa puas dengan keadaannya.”

Kalimat ini selaras dengan hadits Nabi Muhammad SAW, “Sesungguhnya kaya itu adalah kaya jiwa/hati”. (HR. Muslim & Ibnu Hibban). Maksudnya jika seseorang memiliki hati yang selalu merasa cukup, tidak banyak menginginkan hal-hal yang tidak terjangkau oleh dirinya, bahkan saat tidak memiliki uang pun, selagi bahan pangan masih tersedia dan ia merasa cukup, maka saat seperti itulah yang dikatakan hatinya sangat kaya.

2. Dari kitab Zabur dikatakan, “Barangsiapa yang diam, maka ia akan selamat.”
Kalimat ini selaras dengan hadits Nabi Muhammad SAW, “Barang siapa yang diam, ia akan selamat”. HR. Ahmad, Atthabarani, Ibnul Mubarak & Albaihaqi).

Maksudnya, dalam urusan pembicaraan atau perbuatan yang mubah (dibolehkan), bukan yang diperintah maupun yang dilarang. Jika ada seseorang yang sengaja memilih diam, tidak ikut berbicara atau berbuat sesuatu, sekalipun sebenarnya ia boleh ikut nimbrung berbicara dan berbuat, maka memilih diam itu lebih aman dari kesalahan, dibanding jika ia ikut berbicara maupun ikut berbuat.

Berbeda jika dalam situasi seseorang itu wajib berbicara, semisal menjadi saksi untuk suatu kebenaran, atau ada kemungkaran yang harus diperangi, atau saat dipanggil oleh orang tuanya, dan beberapa kondisi yang mewajibkan seseorang itu harus berbicara atau berbuat, maka saat itulah langkah diam itu menjadi sifat buruk yang harus ditinggalkan.

3. Dari kitab Injil dikatakan, “Barangsiapa yang mengasingkan diri (tidak bebas bergaul), maka ia akan selamat.”

Kalimat ini selaras dengan hadits, bahwa ada seseorang bertanya kepada Nabi Muhammad SAW: ‘Siapakan manusia yang paling utama wahai Rasulullah?’ Nabi menjawab: ‘Orang yang berjihad dengan jiwanya dan hartanya di jalan Allah’. Lelaki tadi bertanya lagi: ‘lalu siapa?’. Nabi menjawab: ‘Lalu orang yang mengasingkan diri di lembah-lembah demi untuk menyembah Rabb-nya dan menjauhkan diri dari kebobrokan masyarakat”. (HR. Al Bukhari 7087, Muslim 143).

Satu tingkat di bawah derajat para mujahid yang berjuang di jalan Allah, adalah orang-orang yang sengaja memilih uzlah, atau mengasingkan diri dari hiruk pikuk kehidupan duniawi, demi berkonsentrasi dalam beribadah kepada Allah.

4. Dari Al-Qur’an dikatakan, “Barangsiapa yang berlindung kepada Allah, maka ia berada di jalan yang lurus.”

Banyak hadits nabawi yang maknanya selaras dengan mutiara kata dalam Alquran ini, antar lain sabda Rasulullah SAW, “Aku berlindung dengan keagungan dan kekuasaan Allah dari keburukan yang temui dan aku khawatirkan menimpaku.” (HR. Muslim,2202).

Ada juga sabda Rasulullah SAW yang berbunyi, “Aku berlindung dengan ridha-Mu dari kemurkaan-Mu.” (HR. Muslim, 486). Tentu masih banyak hadits nabawi yang senada. (***)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.