
Obsessionnews.com – Gelaran Muslim Life Fest & Trade yang digelar selama 3 hari di ICE BSD pada 26-28 Agustus 2002, menjadi salah satu motor penggerak yang diperhitungkan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) menuju Indonesia pusat produsen produk halal dunia 2024.
Sebanyak 650 buyer yang diundang dan melakukan business matchmaking dengan 150 pelaku usaha secara hybrid dan offline ini siap melakukan komitmen bisnis jangka panjang.
Direktur Eksekutif, Manajemen Eksekutif Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) Dr. Taufik Hidayat pada pembukaan Muslim Life Fest & Trade, mengapresiasi upaya yang dilakukan Lima Events bersama dengan KPMI yang komitmen penuh dan konsisten sejak 2019 menggerakkan potensi produk halal dan industri syariah di berbagai daerah.
“Upaya ini harus kita dorong sepenuhnya dalam penyiapan produk-produk halal UKM berkualitas ekspor. Karena peluang pasarnya begitu besar, bukan hanya di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri,” ujar Taufik dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (27/8/2022).
Salah satu pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) yang sudah ekspor dan bergabung dengan Aspenku.com di ajang Muslim Life Fest ini adalah Euis Rohaini dari CV Rajasa Mas Jaya yang bergerak di bidang produksi batik dan kerajinan.
“Untuk produk batik, kami mulai bergerak sejak tahun 2008. Tapi kalau produk kerajinan, itu baru dimulai sejak tahun 2016,” kata Euis.
Baca juga: FOTO Muslim Life Fest and Trade Digelar di ICE BSD, Tangerang Selatan
Dia bercerita, awal mula tertarik membuat produk kerajinan dari limbah konveksi dan bambu. Saat itu, Euis melihat banyak limbah perca batik yang cukup banyak dan bingung mau dibuat apa. Akhirnya, dia berpikir menciptakan produk baru dengan mengkombinasikannya dengan kerajinan bambu untuk hiasan.
“Alhamdulillah setelah itu (membuat kerajinan), dapat order dari buyer Arab Saudi pada tahun 2016. Kami berhasil mengirim 5 kontainer ke Arab Saudi dalam waktu 1 tahun,” tuturnya.
“Jadi saat itu, awalnya saya ikut pameran ekspor. Lalu bertemu dengan buyer dari Arab Saudi. Dia bilang ke saya bahwa di hanya tinggal di Indonesia selama dua minggu saja. Tapi saya bilang ini harus deal. Akhirnya, setelah bolak balik Cilacap-Jakarta, mengurus berbagai macam dokumen dan menyesuaikan permintaan dari buyer, akhirnya bisa ekspor ke Arab Saudi,” tambah dia.
Baca juga: MUFFEST+ 2022 Didukung Penuh Enam Kementerian
Pada tahun 2020, ekspor produknya ke luar negeri terpaksa harus berhenti karena pandemi Covid-19. Namun, dia mengaku banyak memetik hikmah dari pandemi ini. Misalnya dia lebih banyak belajar tentang ekspor dengan mengikuti berbagai pelatihan secara online hingga bergabung dengan Aspenku dan menambah jaringan.
Dengan adanya Muslim Life Trade di acara Muslim Life Fest 2022, menurutnya kesempatan sangat berharga untuk saling mengenal, berjejaring, bernegosiasi dengan para buyer dari luar negeri.
“Saya sih tadi baru bisnis matching dengan buyer dari Filipina dan Tunisia. Tinggal di-follow up saja setelah ini dan memang sudah menjurus untuk adanya kerjasama. Saya kira Muslim Life Trade ini bagus ya, meskipun yang dibutuhkan di negara luar itu kebanyakan dari produk makanan, rempah-rempah dan barang premier lainnya,” ujarnya
Untuk pelaku UKM yang akan ekspor dan produknya bisa diterima pasar global, ia memberikan tips. Pertama, mindset untuk mau berubah, pantang menyerah , cermat melihat pasar, berjejaring (berkolaborasi). Untuk permodalan, tidak perlu terlalu dikhawatirkan, karena saat ini sudah banyak lembaga pembiayaan yang siap mendukung permodalan UKM secara syariah. (Poy)