Mundur dari Kabinet, Mensos Risma Pagi Kedelai Sore Tempe

Obsessionnews.com – Sempat mengaku ingin mundur dari kabinet, kini Mensos Tri Rismaharini enggan memberi kepastian. Risma yang mengikuti rapat kabinet di Istana Negara, Jakarta, Selasa (3/9), menghindari pertanyaan wartawan. Pagi kedelai sore tempe.
Risma menghadiri rapat terbatas dipimpin Presiden Jokowi. Dia tiba di Istana pukul 13.17 WIB mengenakan batik cokelat bercorak biru-putih. Kepada wartawan, Risma hanya melempar senyum tanpa menjawab pertanyaan. Selepas menghadiri rapat, Risma malah buru-buru menuju mobil.
Baca juga: Fokus Lawan Khofifah, Risma Bersiap Tinggalkan Jokowi
“Aku ke DPR, aku ditunggu DPR,” kata Risma, membeberkan rencana membahas rencana kerja dan anggaran kementerian negara/lembaga tahun anggaran 2025 di DPR.
Risma menyatakan ingin mundur dari kabinet selepas menziarahi Makam Sunan Bungkul, Surabaya, Jatim, pada Kamis (29/8). Selepas ziarah, Risma yang berpasangan dengan Zahrur Azhar Asumta alias Gus Hans daftar ke KPUD Jatim didukung PDIP, Hanura dan Partai Ummat untuk berkontestasi pada Pilgub Jatim.
Risma telah menemui Jokowi pada Jumat (30/8) yang lalu. Namun dia tidak membeberkan apakah pertemuan tersebut menyinggung rencananya mundur untuk berkontestasi. Padahal sehari sebelumnya, Risma yang pernah dua periode menjabat Wali Kota Surabaya mengaku siap menghadap Jokowi untuk pamit.
Baca juga: Usung Risma-Gus Han di Jatim, PDIP: Resik-resik Kotoran di Pemerintahan
Sementara Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan Tri Rismaharini belum menyerahkan surat pengunduran dirinya sebagai Mensos kepada Presiden Jokowi untuk maju sebagai calon gubernur dalam Pilkada Jawa Timur. Selain Risma, anggota kabinet yang ikut berkontestasi maju Pilkada 2024 yakni Seskab Pramono Anung, keduanya kader PDIP.
Risma bakal melawan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak selaku petahana yang didukung koalisi besar dan pasangan Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Hakim yang diusung PKB. Perebutan kursi orang nomor 1 di Jatim diprediksi bakal berlangsung sengit dan unik karena melibatkan tiga srikandi.
Pengamat politik Hendri Satrio menilai Risma menjadi kandidat yang kompetitif melawan Khofifah. Bahkan turut diuntungkan karena majunya Luluk. Alasannya, bisa memecah suara kalangan NU yang identik dengan Khofifah.
“Sangat mungkin Risma diunggulkan walaupun sampai hari ini namanya incumbent, Khofifah masih bisa diunggulkan,” kata Hendri kepada Obsessionnews.com petang tadi. (Antara/Erwin)