Sabtu, 20 April 24

Muliaman Darmansyah Hadad Berpengaruh Luas di Sektor Keuangan

Muliaman Darmansyah Hadad Berpengaruh Luas di Sektor Keuangan
* Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman Darmansyah Hadad.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memiliki tugas mengatur, menyelidiki, dan mengawasi seluruh kegiatan sektor jasa keuangan di Indonesia. Lembaga ini bersifat independen, bebas campur tangan pihak lain. Posisinya memiliki pengaruh yang sangat luas.

Muliaman lolos dalam tes tahap terakhir calon Dewan Komisioner OJK pada 2012 di Komisi XI DPR. Sejak itu mulai mengelola OJK, banyak prestasi nyata yang telah diraihnya. Berbagai kebijakan yang lahir dari OJK memiliki dampak yang sangat luas di sektor keuangan di Tanah Air.

Pria kelahiran Bekasi tahun 1960 ini sedang sibuk mengawal berjalannya dana repatriasi dari pengampunan pajak (tax amnesty) bersama Polri dan Ditjen Pajak. Menyikapi kebijakan tax amnesty, Muliaman optimis perekonomian Indonesia akan semakin tumbuh lebih baik. Diperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di posisi 4,9% – 5,2%, didukung pertumbuhan kredit Indonesia di kisaran 10% -12%.

Muliaman sendiri sudah menyiapkan langkah-langkah yang diperlukan agar sektor jasa keuangan dapat menyerap dan menyalurkan potensi aliran dana repatriasi agar tax amnesty dapat dimanfaatkan secara optimal dalam mendukung upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional.

Hasil kerja nyatanya di OJK mendapat banyak apresiasi. Pada Mei 2016 lalu, misalnya,  ia mendapatkan pernghargaan Global Good Governance (3G) untuk kategori Government and Politics-Civil Service Award dari Cambridge IF Analytica.

Penghargaan itu diberikan karena ia dinilai telah menjadi inspirasi dalam upaya menjunjung tinggi aspek profesionalisme dan mendorong penerapan tata kelola yang baik pada area pelayanan publik.

Pria yang aktif berorganisasi ini mengungkapkan, penghargaan tersebut tidak hanya pengakuan untuk kerja pribadinya, tetapi juga merupakan pengakuan atas komitmen kuat OJK dalam meningkatkan praktik good governance di Indonesia.

Menurut Muliaman, keberhasilan suatu perusahaan tidak semata-mata berdasarkan prestasi kinerja keuangannya saja, tetapi juga implementasi dari good governance. “Fokus OJK pada penerapan governance ini sama intensifnya dengan fokus OJK pada penguatan aspek keuangan,” tegasnya.

Muliaman terus mengembangkan berbagai inisiatif dan pengaturan untuk meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik di Indonesia yang telah menjadi prioritas utama OJK. Praktik tata kelola perusahaan yang terus disempurnakan akan memberi banyak keuntungan bagi perusahaan di Indonesia, termasuk peningkatan daya saing, peningkatan kepercayaan investor dan mengurangi biaya modal.

Muliaman memperoleh gelar Sarjana Ekonomi S1 Jurusan Studi Pembangunan (1984) sebagai lulusan tercepat di angkatannya. Selanjutnya, ia mengambil pendidikan S2 di John F Kennedy School of Goverment, Harvard University, AS, setelah mendapatkan Master of Public Administration pada tahun 1990. Pada tahun 1996, meraih gelar Doctor of Philosophy dari Faculty of Bussines and Economics, Monash University Australia.

Sepanjang 2015 OJK di bawah kepemimpinannya telah melaksanakan berbagai program strategis, terutama dalam rangka meningkatkan kontribusi Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) pada sektor prioritas pembangunan nasional dan program peningkatan kualitas layanan kepada pelaku IKNB.

Berbagai prograsm itu, antara lain, penetapan 34 Peraturan di bidang IKNB, optimalisasi kapasitas asuransi dan reasuransi dalam negeri, mendorong ketersediaan produk asuransi untuk mendukung pertumbuhan sektor riil dan program pemerintah, penyempurnaan proses bisnis perizinan (e-licensing) dan perizinan terintegrasi, pokja pembiayaan berorientasi ekspor dan ekonomi kreatif, pokja pembiayaan kemaritiman, sinergi IKNB dengan Koperasi, hingga pendirian Indonesia Investment Club.

Tahun ini, sejumlah  program strategis sudah digagas. Antara lain, Asuransi Usaha Tani Padi,

Asuransi Penyingkiran Kerangka Kapal, Asuransi Nelayan, Tarif Premi Asuransi, Asuransi Ternak Sapi dan Pokja Ketahanan Pangan, 10 juta agen berlisensi, kapasitas asuransi dan reasuransi, Pokja Pembiayaan Rumah Sederhana, Pokja Pembiayaan Mikro Mandiri, Pokja Infrastruktur Jalan Tol, Spin-off Unit Usaha Syariah, hingga oenyusunan 22 Peraturan OJK dan 25 Surat Edaran OJK terkait IKNB.

Beberapa waktu lalu, OJK juga meluncurkan aplikasi Sistem Elektronik Perizinan dan Registrasi (Sprint) Bancassurance untuk mendukung proses perizinan terintegrasi antara sektor perbankan dan sektor IKNB. OJK berkomitmen penanganan bancassurance cukup dalam 19 hari kerja dari sebelumnya 101 hari kerja.

Kinerjanya yang cemerlang tersebut mengantarkan Muliaman terpilih sebagai salah seorang dari 71 Tokoh Berpengaruh 2016 versi Majalah Men’s Obsession edisi Agustus 2016. (April)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.