Jakarta, Obsessionnews – Ketua Hakim Mahkamah Partai Golkar Muladi menyampaikan pada persidangan Mahkamah partai ini baru sepihak yang menyatakan bahwa kubu munas Golkar Bali Aburizal Bakrie (ARB) alias Ical tidak demokratis. Tapi, itu semua akan diperiksa bukti-buktinya pada persidangan selanjutnya alias sidang ketiga, dan juga harus dijawab oleh kubu Ical atas tudingan saksi-saksi di persidangan hari ini.
“Jadi apa yang terjadi di sini dan yang kemarin (sidang prtama) kita suplai ke sana (Ical) untuk mendapat jawaban,” ujar Muladi di DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Selasa (17/2/2015).
Jadi, lanjut Muladi, kubu Ical jangan main-main terhadap tudingan saksi-saksi di persidangan Mahkamah Partai ini. Oleh karena itu, kubu Ical telah menyanggupi akan datang pada sidang Mahkamah Partai selanjutnya. “Ini sesuatu yang cukup berat kalau mereka (kubu Ical) teledor bahaya, mereka sanggup akan datang,” katanya.
“Kita harus memberikan mereka kesempatan untuk menjawab dan testimoni dari saksi-saksi, dibutuhkan terhadap tuduhan-tuduhan yang sangat berat ini,” tambahnya.
Ketika wartawan pelaksanaan sidang Mahkamah Partai yang hanya sehari sudah mengeluarkan putusan, apa tidak terlalu singkat? Muladi menjawab kalau pada sidang (sampai) besok, waktunya tidak mencukupi, maka akan pertambahan waktu untuk putusan sidang tersebut.
“Ngak, kalau belum cukup ya kita tambah waktu lusanya, tergantung dari situasi kondisi,” kilahnya.
Muladi menjelaskan, bahwa bukti-bukti tudingan kepada kubu Ical yang dihadirkan oleh kubu Munas Golkar di Jakarta Agung Laksono cukup banyak dan nantinya harus dijawab oleh kubu Ical.
“Wah banyak sekali, ada berapa kilo. Bukti-buktinya ada kesaksian baik dari tiap-tiap peserta Ancol, kemudian mereka yang datang di Bali dan rekaman-rekaman elektronik Nurdin Halid, Dokumen-dokumen lengkap,” pungkasnya. (Purnomo)
