Selasa, 23 April 24

Muhaimin: Soal Toleransi Agama, Jokowi Masih Kurang

Muhaimin: Soal Toleransi Agama, Jokowi Masih Kurang

Jakarta – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin menilai kemampuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam hal toleransi agama dirasa masih kurang, jika dibandingkan dengan kemampuan yang dimiliki oleh Presiden Keempat Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur.

“Iya masih kurang perlu galakan lagi,” ujarnya di Kantor DPP PKB, Selasa (23/12/2014).

Kedatangan Muhaimin ke Kantor PKB  dalam rangka mengikuti acara Haul ke 5 Gus Dur atau mengenang kematian Gus Dur dengan mereflesikan kembali pemikiran dan jasa-jasanya yang telah diberikan untuk bangsa dan negara. ‎Haul ini diberi tema “Gus Dur Adalah Kita” sama dengan “Jokowi Adalah Kita.”.

Dengan tema tersebut, artinya kata Muhaimin, Gus Dur selama masa hidupnya bisa masuk ke semua ruang dimensi. Dia menguasai dalam segala hal, baik itu budaya, agama, negara maupun persoalan-persoalan lain. Gus Dur adalah ulama besar sekaligus negarawan, karakter ini yang belum dimiliki oleh pemimpin lain di Indonesia.

Karena itu, Jokowi diminta oleh Muhaimin untuk mencontoh Gus Dur dalam segala aspeknya. ‎Namun paling tidak menurutnya, ada salah satu visi yang sama yang sudah dijalankan oleh Jokowi yakni mengenai visi kerakyatan. “Kerakyatan itu ya ekonomi kecil, ya toleransi beragama, tegas terhadap agama, juru damai adalah pemerintah,” terangnya.

‎Gus Dur sendiri memang dikenal sebagai tokoh pluralisme di Indonesia bersama tokoh lain seperti Cak Nur, dan Djohan Efendi. Soal toleransi agama kemampuan Gus Dur tidak bisa diragukan lagi, dia dianggap orang yang telah membawa Tionghoa ke Indonesia, karena pada saat menjadi Presiden Negara mengakui Konghucu sebagai agama yang baru di Indonesia. (Abn)

 

Related posts