Sabtu, 20 April 24

Muhadjir Cek Ketersediaan Oksigen di Lampung

Muhadjir Cek Ketersediaan Oksigen di Lampung
* Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengecek ketersediaan stok oksigen di perusahaan pengisian dan distributor oksigen di Lampung, Kamis (8/7/2021). (Foto : Kemenko PMK)

Lampung, obsessionnews.com – Kasus Covid-19 yang terus meningkat menyebabkan kebutuhan akan oksigen di berbagai wilayah di Indonesia ikut melonjak. Lonjakan itu menyebabkan stok oksigen rentan mengalami kelangkaan. Salah satu wilayah yang mengalami lonjakan kebutuhan oksigen adalah Provinsi Lampung.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy berkesempatan mengecek ketersediaan stok oksigen di dua perusahaan pengisian dan distributor oksigen di Lampung, yaitu Perusahaan Lampung Gas, dan PT Aneka Gas Industri Lampung, Kamis (8/7/2021).

Dalam kunjungannya itu Muhadjir mendapatkan laporan di Lampung kebutuhan oksigen sangat meningkat pesat. Berdasarkan pengecekannya di Perusahaan Lampung Gas, pengisian oksigen untuk kebutuhan rumah sakit (RS) telah meningkat sampai 3 kali lipat.

“Biasanya satu bulan bisa mengisi 100 ton, sekarang meningkat 300 ton. Sudah naik 3 kali lipat,” ujar Muhadjir.

Sementara itu dalam pengecekannya di PT Aneka Gas Industri Lampung, dia mendapatkan laporan bahwa pendistribusian oksigen di wilayah Lampung juga telah mengalami kenaikan drastis.

“Tadi saya dilapori. Biasanya itu hanya 150 ton sebulan. Tapi pada bulan Juni itu sudah 170 ton. Dan sekarang ini baru satu minggu mereka sudah menghabiskan 50 ton. Berarti diperkiraan sampai akhir Juli bisa sampai 200 ton,” tuturnya.

Dia juga mendapatkan laporan bahwa pengisian dan pendistribusian oksigen di dua perusahaan itu juga sudah tidak melayani keperluan industri untuk memfokuskan untuk keperluan medis. Dia melihat tabung oksigen yang biasa dipergunakan untuk las telah dialihfungsikan untuk penggunaan medis.

Langkah itu, kata Muhadjir, sudah sesuai dengan kebijakan pemerintah yaitu keperluan oksigen 100 persen harus diperuntukkan untuk kesehatan khususnya penanganan Covid-19.

“Tadi saya sudah cek di pusat pengisian dan juga distributor. Mereka sudah menyatakan bahwa memang sekarang kebutuhan di sektor industri maupun untuk las juga sudah dihentikan. Jadi sekarang botol-botol yang biasa untuk tukang las sekarang digunakan untuk kebutuhan rumah sakit,” ujarnya.

Minta Gubernur Jaga Stok Oksigen di Lampung

Setelah mengecek pusat pengisian dan distributor oksigen di Lampung, Muhadjir bersama Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dan Plt Direktur RSUD Abdul Moeloek Hairani juga menyempatkan berkunjung ke RSUD Abdul Moeloek Provinsi Lampung.

Muhadjir meminta kepada Gubernur dan Direktur RSUD agar bisa mengantisipasi kebutuhan oksigen yang semakin meningkat setiap harinya.

“Saya sudah lapor ke Pak Gubernur supaya dicari jalan keluar. Jangan sampai kebutuhan oksigen baik untuk rumah sakit maupun masyarakat terutama yang sedang melakukan isolasi mandiri tidak bisa terpenuhi. Karena oksigen ini adalah kebutuhan vital terutama bagi mereka yang sekarang menderita Covid-19,” jelasnya.

Selain itu, dalam pengecekan oksigen di RSUD Abdul Moeloek, Muhadjir juga mendapatkan laporan ketersediaan stok oksigen sudah menipis. Dia meminta kepada Gubernur untuk dapat mencari solusi untuk bisa memenuhi dan menjaga stok oksigen di Provinsi Lampung.

“Saya juga tadi mengecek tangki liquid yang ada di RS Abdul Moeloek dengan Bu Direktur dan tadi berdasarkan laporan kebutuhannya sudah semakin menipis. Karena itu pak Gubernur sudah ada inisiatif mudah-mudahan itu menjadi jalan keluar,” imbuhnya.

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengatakan bahwa saat ini pihaknya juga sudah menyiapkan solusi untuk tetap menjaga ketersediaan oksigen. Dia juga telah meminta pihak Dinas Kesehatan Provinsi Lampung untuk menginventarisir kebutuhan oksigennya.

“Solusinya Insya Allah akan terpenuhi sesuai kebutuhan. Karena saya minta kepada Kepala Dinas Kesehatan untuk menginventarisir semua RS sekarang ini yang ada, baik rujukan atau tidak untuk segera menginventarisir berapa kebutuhannya, dan dari kebutuhan itu nanti saya akan minta ke suatu tempat yang Insya Allah akan kita dapatkan,” jelasnya. (red/arh)

Sumber: Biro Hukum, Persidangan, Organisasi dan Komunikasi Kemenko PMK

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.