
Bandung, Obsessionnews – Jaringan hotel internasional terbesar di Asia Pasifik dan juga Indonesia, Accor, bersama maskapai berbiaya murah (LCC) Citilink Indonesia, sepakat melakukan kemitraan global untuk mendorong pertumbuhan industri pariwisata dan penerbangan nasional dengan bersinergi memperluas kemudahan dan kenyamanan bagi pengguna industri jasa tersebut.
Kerjasama yang akan memberikan nilai tambah dan manfaat lebih besar kepada pelanggan loyal kedua perusahaan tersebut dilakukan bersama oleh Chief Operating Officer (COO) Accor Malaysia-Indonesia-Singapura Gerard Guillouet dan President & CEO Citilink Indonesia Albert Burhan di Hotel Ibis Slipi, Jakarta, Rabu.
Kerjasama Accor dan Citilink merupakan kerjasama yang mewakili unsur-unsur penting dalam industri pariwisata, yaitu perhotelan dan penerbangan, yang mampu menghasilkan multiplier effects bagi suatu negara. Mulai dari mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi, menstimulasi berbagai sektor produksi serta memberikan kontribusi langsung bagi pembangunan.
Gerard Guillouet mengatakan, Accor maupun Citilink memiliki basis pelanggan yang besar dan loyal sehingga layanan pelanggan tentunya menjadi orientasi utama dengan selalu mendengarkan harapan dan masukan para pelanggan. Dengan citra positif Citilink sebagai LCC terpercaya di Indonesia, pihaknya yakin pelanggan hotel-hotel Accor menyambut baik inisiatif ini.
“Gabungan inisiatif bagi pelanggan dari Citilink dan brand ekonomi Hotel Accor, yaitu keluarga Ibis, akan memperkuat cakupan pasar kedua perusahaan, khususnya untuk pasar ekonomis di Indonesia. Selain itu kemitraan ini sejalan dengan strategi bisnis Accor di Indonesia untuk menjalin kemitraan dengan banyak entitas di sektor pariwisata,” kata Gerard.
Bentuk kerjasama yang sudah dijalankan saat ini antara lain dalam Program Ramadhan, Boarding Pass True Value Accor Hotel Group, dan Last Minute Check In bagi penumpang Citilink yang terbang malam.
Sementara itu, President & CEO Citilink Indonesia Albert Burhan mengatakan, ada beberapa hal yang membuat kerjasama ini menjadi strategis, yakni kesamaan dalam segmen yang jelas, dan inovasi dalam bentuk sinergi pelayanan yang akan memberikan keunggulan daya saing dalam industri jasa ini.
“Kami yakin kerjasama tersebut akan meningkatkan aktivitas industri pariwisata, termasuk di antaranya peningkatan sektor MICE, kedatangan wisatawan internasional dan juga pergerakan wisatawan domestik,” kata Albert.
Kerjasama Citilink – Accor, kata Albert Burhan, memberikan nilai tambah khusus kepada penumpang Citilink, terutama untuk penerbangan rute Surabaya – Jakarta. Pada rute tersebut penumpang yang melakukan penerbangan malam hari bisa langsung menginap dan merasakan kenyamanan layanan hotel bertaraf internasional dengan harga yang ekonomis. Jika berkembang dengan baik maka tidak menutup kemungkinan untuk diperluas ke rute ataupun jaringan hotel Accor lainnya di Tanah Air.
“Untuk tahap pertama ini, penumpang pemegang boarding pass Citilink penerbangan malam hari rute Surabaya – Jakarta bisa langsung check in (masuk hotel) ataupun check out (keluar hotel) di malam hari. Penumpang Citilink yang datang malam hari bisa check out pada keesokan malamnya dengan hanya membayar satu malam saja. Dengan demikian diharapkan mampu meningkatkan kapasitas dan pergerakan penumpang dalam melakukan perjalanan di malam hari,” kata Albert .
Saat ini Accor adalah satu-satunya hotel operator internasional di Indonesia yang memiliki portofolio merek hotel terlengkap, dari kategori luxury, midscale, economy. Jaringan hotel Accor (seperti Pullman, Novotel, Mercure, dan Ibis) meliputi 92 negara dengan lebih dari 4.400 hotel dan 530.000 kamar di seluruh dunia. Accor sendiri menargetkan memiliki 100 hotel di Indonesia pada 2015.
Sementara Citilink yang saat ini memiliki 35 pesawat jenis A320-200 yang melayani 23 kota dengan frekuensi penerbangan sebanyak 186 penerbangan sehari. Selama periode Januari hingga Maret 2015 Citilink berhasil menerbangkan 2.080.000 penumpang, dan menargetkan jumlah penumpang sebanyak 11,2 juta di akhir 2015.
Accor dan Citilink berkeyakinan bahwa kerjasama ini dapat mewujudkan target pemerintah Indonesia untuk mendatangkan wisatawan internasional sebanyak 12 juta orang pada 2015 dan 20 juta wisatawan pada 2020. Menurut data Biro Pusat Statistik Indonesia, total kunjungan wisatawan internasional ke Indonesia mencapai 2,3 juta orang untuk periode kuartal I-2015, atau meningkat 3,51 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. (Dudy Supriyadi)