Jumat, 26 April 24

Mohammad Natsir Seorang Demokrat Sejati

Mohammad Natsir Seorang Demokrat Sejati
* Diskusi bedah buku Biografi Mohammad Natsir, Kepribadian, Pemikiran dan Perjuangan yang diselenggarakan Pengurus Pusat (PP) Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) di kawasan Patra Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (6/2/2020). (Foto: Sutanto: OMG)

Jakarta, Obsessionnews.com –  Pengamat politik Fachry Ali menyebut Mohammad Natsir seorang demokrat. Sikap dan kepribadian Nastsir menunjukan bahwa dia adalah seorang demokrat sejati. Bahkan demokrasi yang dipahami Natsir adalah demokrasi Barat yang diperkenalkan Belanda. Karenanya Natsir tidak suka dengan orang besar.

 

Baca juga:

Mohammad Natsir Negarawan yang Berkomitmen Tinggi terhadap Keislaman dan Keindonesiaan

Mohammad Natsir (1908-1993)

Ini yang Patut Dicontoh dari Sosok Mohammad Natsir

Mengapa Menulis Biografi M. Natsir?

 

Hal itu dungkapkan Fachri saat menjadi pembicara dalam diskusi bedah buku Biografi Mohammad Natsir, Kepribadian, Pemikiran dan Perjuangan yang ditulis oleh Sekretaris Majelis Pakar Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) Lukman Hakiem di kawasan Patra Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (6/2/2020).

“Kenapa? Karena orang besar cenderung punya potensi menjadi otoriter. Itu yang kemudian ujuangnya dia menjadi masalah dengan Sukarno. Karena Sukarno secara instingtif dia pengin menjadi orang besar,” tutur Fachri.

Menurutnya, meski dinilai sebagai seorang yang demokratis Natsir juga dikenal sebagai Islam kanan yang modernis, namun kurang refektif. Sehingga secara pemikiran keislaman dia berbeda dengan gagasan yang disampaikan oleh Nurcholish Madjid atau Cak Nur dan juga Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

“Natsir memang dikenal Islam agak kanan, tapi pandangan politiknya barat,” jelasnya.

Halaman selanjutnya

Pages: 1 2

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.