Rabu, 24 April 24

Mohamed Salah Muslim Taat, Idola Anfield, dan Pemain Terbaik PFA 2017/2018

Mohamed Salah Muslim Taat, Idola Anfield, dan Pemain Terbaik PFA 2017/2018
* Mohamed Salah.

Obsessionnews.com – Kini siapapun mengenal Mohamed Salah. Pemuda Mesir 25 tahun itu secara meyakinkan ditahbiskan menyandang predikat sebagai Pemain Terbaik versi Professional Footballers’ Association (PFA) musim 2017/2018.

Salah bertengger di daftar puncak di malam Penghargaan PFA yang ke-45 di Grosvenor House di sentral London, Ahad (22/4/2018).

Salah yang menjadi idola sejak kedatangannya dari AS Roma, sukses menggeser nama-nama beken macam Leroy Sane, David de Gea, David Silva, Harry Kane, atau Kevin De Bruyne. Leroy Sane sendiri terpilih sebagai Pemain Muda Terbaik PFA 2017/18. Sementara Kevin De Bruyne baru saja mengantarkan Manchester City merengkuh gelar Liga Primer Inggris musim ini.

Dibanding nama-nama beken tadi, Salah dinilai tampil lebih konsisten sepanjang musim debutnya bersama Liverpool.

Pemilik rambut kribo itu sejauh ini telah mengepak 41 gol di seluruh kompetisi yang diikutinya Bersama The Reds. Tepatnya, Salah mencetak 41 gol dalam 46 penampilan bersama Liverpool, dimana 31 di antaranya tercipta di Liga inggris dan 9 gol dalam 12 penampilan di Liga Champions.

Dengan capaian golnya itu, Salah juga berpeluang merengkuh Golden Ball dan Golden Shoe. Lebih dari itu, ia juga digadang-gadang masuk dalam perhitungan untuk memenangkan penghargaan Football Writer’s Association of the Year. Jika memenangkannya, itu artinya ia akan menyamai pencapaian ganda eks pilar Liverpool Luis Suarez di musim 2013/14.

Raihan ini menjadikan Salah sebagai pemain asal Mesir pertama yang sukses meraih gelar ini. “Saya berharap tidak menjadi (Pemain Mesir) terakhir yang meraih gelar ini. Saya bangga bisa menang karena sudah bekerja keras. Saya meras terhormat atas gelar ini,” kata Salah dikutip dari Sky Sports.

Salah Sujud
Salah selalu melakukan sujud sebagai selebrasi sekaligus tanda syukurnya mencetak gol.

Muslim Taat, Idola Anfield

Bagi Salah, musim ini menjadi paling sensasional dalam rekam jejaknya sebagai pemain sepakbola profesional. Didatangkan senilai £36,9 juta di musim panas lalu dari AS Roma, superstar Mesir itu menjalani debut musim fantastis dan memecahkan rekor selama periode kedua dia di Inggris.

Memori buruk saat pertama kali berada di Inggris bersama Chelsea, seketika terhapuskan dengan penampilan mewahnya dalam balutan jersey The Reds. Ia sontak menjadi idola baru Anfield!

Harga yang ditebus The Reds untuk Salah menjadi tak sebanding dengan kerja keras dan output-nya di lapangan hijau. Terlebih jika berkaca pada musim terakhirnya bersama tim ibu kota Italia, dimana ia menorehkan 19 gol dan 15 asis di segala kompetisi. Tentu saja bukan jumlah yang sedikit bagi pemain yang bermain di sektor sayap.

Salah memang fenomenal. Tak banyak pemain sepertinya yang memiliki magnet begitu besar di Anfield. Selepas Sang Kapten Steven Gerrard, hampir tak ada lagi pemain yang sangat dipuja di Liverpool, baik di dalam maupun di luar stadion.

Dan nyatanya, magnet Salah begitu besar. Ia bahkan memiliki potensi besar menarik fansnya untuk memeluk Islam. Pesonanya di tengah lapangan, menjadikannya pujaan publik Anfield dengan chant yang terus menerus dinyanyikan sepanjang pertandingan.

Misalnya, saat jelang lawatan The Reds ke FC Porto di babak 16 besar Liga Champions pada Kamis (15/2/2018), suporter Liverpool merilis nyanyian baru untuk Salah yang membawa serta statusnya sebagai muslim:

“Mo Salah-lah-lah-lah, Mo Salah-lah-lah-lah. If he’s good enough for you, he’s good enough for me. He’s sitting in the mosque, that’s where I wanna be. If he scores another few, then I’ll be muslim too”.

 

Salah baca Al-Quran
Membaca Al-Quran sebelum bertanding, sekalipun itu dilakukannya di atas pesawat.

Ya, Salah memang dikenal sebagai muslim yang taat. Lihat saja cara Salah melakukan selebrasi usai mencetak gol. Pemain kelahiran Mesir, 15 Juni 1992, ini tak canggung menengadahkan pandangannya ke langit sambil menunjuk ke atas. Setelah itu, ia bersimpuh ke tanah, lalu sujud sebagai tanda syukurnya kepada Sang Khaliq.

Begitu pun di luar lapangan. Ia tak sungkan menunjukkan identitasnya seagai seorang muslim. Kebanggaannya sebagai muslim dan kecintaannya kepada Islam diwujudkan Salah dengan memberikan nama ‘Makka’ untuk anaknya. ‘Makka’ merujuk pada tanah suci umat Islam yang merupakan tanah kelahiran Nabi Muhammad Saw. di Arab Saudi, yaitu Makkah.

Berbeda dengan WAGs lain yang hidup glamor, istri Salah jarang terekspose media. Usut punya usut, istri Salah bernama Magi ternyata sosok muslimah Salehah dengan hijab yang selalu membalutnya. Mereka sudah melangsungkan pernikahan pada Desember 2013 silam.

Satu ciri lainnya yang menegaskan ketaatan Salah adalah Al-Quran. Ya, salah diketahui selalu membaca Al-Quran sebelum ia bertanding. Ini merupakan kebiasaannya sejak dulu. Bahkan, Al-Quran selalu ia bawa dan dibaca meski saat berada di pesawat.

Salah Egypt
Bersama Timnas Mesir sukses menembus Piala Dunia 2018 di Rusia.

The Egyptian King

Boleh jadi Salah tak pernah menyangka dirinya akan bermain di Eropa, bahkan menjadi superstar di Benua Biru. Pemain yang dulunya seorang bek kiri ini terus berkembang dan menjadi salah seorang pemain sepak bola tertajam di dunia.

Karirnya yang cemerlang berlaku di jalan penuh liku. Penghentian kompetisi di Mesir karena kericuhan membuat Salah hengkang dari Mesir menuju Eropa. Peristiwa ini justru menjadi titik tolak moncernya garis hidup Salah.

Di Eropa, karier Salah langsung melejit saat ia berhasil menjuarai liga Swiss bersama FC Basel. Tak selalu mulus, memang. Perjalanan kariernya di Chelsea sempat ‘mandeg’ dan berakhir diparkirnya sang bintang ke dua klub Italia, Fiorentina dan AS Roma.

Salah kecil
Wajah imut Salah waktu kecil.

Namun, di Serie A inilah permainan Salah semakin matang. Di klub ibu kota Italia, AS Roma, Salah menanjak permainannya hingga menggoda manajemen Liverpool untuk merekrutnya di awal musim 2017/2018.

Salah tak cuma pahlawan Anfield. Sebelumnya, ia juga sukses membawa negaranya, Mesir mengakhiri penantian dua dekade lamanya untuk bisa tampil kembali ke putaran final Piala Dunia. Golnya dalam laga krusial kualifikasi Piala Dunia 2018 Rusia memastikan anak asuh Hector Cuper tersebut lolos mewakil benua Afrika diajang sepakbola terbesar dunia tersebut.

Torehan mengkilat di klub dan timnas inilah yang membuat pemain kelahiran Basion, Gharbiya tersebut didaulat sebagai pemain terbaik Afrika 2017 versi BBC.

Meski seabrek prestasi dengan nama besar telah dimiliknya, Salah tetap saja sosok rendah hati yang tak pernah melupakan tanah kelahirannya. Lahir dan besar di perkampungan Nagrig di wilayah bagian barat Mesir atau yang dikenal dengan Gharbiya, pemilik tinggi 1.75 meter ini kerap membantu orang-orang miskin, rumah sakit, sekolah, dan teman-temannya di masa kecil dulu.

Kini, Salah menjadi sosok idola baru bagi rakyat Bumi Piramida. Seperti Firaun dahulu yang dipuja rakyatnya, Salah pun kini menyandang ‘The Egyptian King’. Bedanya, ia dihormati karena prestasi, ketaatan, dan kerendah-hatiannya. (Fath)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.