Kamis, 18 April 24

Missi Diplomatik Republik Indonesia di Mesir

Missi Diplomatik Republik Indonesia di Mesir
* A R. Baswedan. (Foto: Wikipedia)

Situasi gawat di Tanah Air tadi terutama seruan dari Panglima Besar Jenderal Soedirman untuk bersiap-siap menghadapi ancaman Belanda, itulah yang menyebabkan Ketua Delegasi Pak Salim memutuskan segera setelah terlaksana penandatanganan Perjanjian Persahabatan Mesir-Indonesia, saya sebagai anggota delegasi (yang menjabat Menteri Muda Penerangan) perlu segera kembali ke Tanah Air. Sebab selama delegasi di Mesir tidak dapat berkorespondensi dengan Pemerintah RI di Yogyakarta maupun di Jakarta, karena korespondensi itu melalui pos yang tentu diketahui pihak Belanda.

Sebaliknya pihak Belanda di Belanda maupun Gubernur Jenderal van Mook di Batavia pasti mendapat informasi cukup mendetail tentang segala tindakan delegasi yang dilaporkan oleh duta besarnya di Kairo. Maka tiada jalan lain delegasi memutuskan perlu segera pulangnya saya ke Tanah Air untuk menyampaikan naskah perjanjian terutama laporan lengkap tentang situasi dan semangat di Mesir (baca: Liga Arab) yang mendukung perjuangan Republik Indonesia mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatannya, sebagaimana yang dialami oleh delegasi selama lebih kurang tiga bulan di Kairo yang baru akan jelas bagi Presiden maupun Pemerintah RI jika dijelaskan dengan lisan sejelas-jelasnya agar dengan begitu semangat bertahan dari pihak Republik terhadap ultimatum Belanda tidak berkurang, karena seluruh Timur Tengah pasti membela RI menghadapi ancaman Belanda.

Maka seminggu kemudian (karena menanti adanya kapal terbang) yaitu pada tanggal 18 Juni, bertolaklah saya meninggalkan Kairo menuju Singapura.

Halaman selanjutnya

Pages: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.