Jumat, 19 April 24

Miranty Anggap Valentine Indentik Pink

Miranty Anggap Valentine Indentik Pink

Jakarta, Obsessionnews – Meski pro dan kontra tentang hari ‘Valentine’ yang jatuh pada hari ini, 14 Februari, Novelis dan Penyanyi Dangdut Pop Aira Miranty Dewi  menilai jika itu untuk hal-hal yang positif, kenapa tidak? Tergantung, niat masyarakat yang menjalaninya.

“Menurutku sih, kalau hal yang positif dan bisa dinikmati, saya bisa terima,” kilah Miranty Dewi kepada Obsessionnews di Jakarta, Sabtu (14/2).

Hari Valentine bagi sebagian orang biasanya dirayakan dengan orang-orang tercinta, saling bertukar kado, mengirimkan ucapan ungkapan kasih sayang, menghabiskan waktu bersama sambil mngingat hubungan manis.

Sebaliknya, ada juga yang menolak kehadiran hari valentine, sebut saja, baru-baru ini Ketua GP Ansor NTT Abdul Muis mengajak para pemuda Nahdatul Ulama (NU) untuk menahan diri, sebelum ikut-ikutan dalam peringatan hari Valentine.

Imbauan ini juga disampaikan Ketua PMII Kupang Muhamad Akbar mengatakan bahwa perayaan hari kasih sayang bukan kebiasaan Islam, budaya kapitalis yang dilahirkan dari barat.

Diduga, Perayaan ‘budaya Barat’ Valentine Day merupakan suatu tema industri dagang yang dipaksakan supaya Coklat-Bunga-Restaurant-Hotel-Cafe-Aneka Gift-Pesta-pesta dan lain-lain jadi laku?

Miranty yang sebenarnya pun tidak mengetahui sejarah pasti dari hari Valentine ini, hanya menganggap, “hari Valentine karena orang bersuka ria bersama, ya, kita tidak ada masalah ikut merayakannya, sekedar untuk bersuka-ria.”

“Walaupun setiap hari itu sama, kadang kita hampir lupa untuk berkasih sayang, mengkin dengan hari kesepakan yang jatuh tanggal 14 Februari  ini, kita dapat mengingat kembali, contohnya dengan pacar kita, keluarga kita,” ujar Si Jalak Bukan Jablay ini.

Miranty, sang pencinta warna pink ini, bertutur, ”Menjelang valentine, kita bisa menyaksikan dimana-mana nuansa pink, saya sih, bersuka ria saja,” katanya tertawa singkat. (Popi Rahim)

Related posts