Kamis, 25 April 24

Minyak Mentah Dunia Naik, Indonesia Harus Waspada

Minyak Mentah Dunia Naik, Indonesia Harus Waspada
* FX Sugiyanto, pengamat ekonomi dari Undip

Semarang, Obsessionnews – Kenaikan harga minyak mentah dunia pada Kamis (2/4/2015) adalah nilai tertinggi dalam dua bulan terakhir. Menurut pengamat ekonomi dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Prof FX Sugiyanto, hal tersebut diakibatkan produksi minyak di Amerika Serikat (AS) mulai berkurang.

“Dan juga beberapa negara Timur Tengah mulai mengurangi produksinya. Jadi harga yang pada Maret lalu terlalu rendah memang sengaja diangkat supaya harganya menjadi naik,” kata Sugiyanto kepada obsessionnews.com di Semarang, Senin (6/4/2015).

Harga minyak mentah di AS pada Maret 2015 ditutup pada level US$ 50,09 per barel di New York Mercantile Exchange. Kenaikan level sebesar 5,2 persen pada hari itu merupakan yang terbesar sejak 3 Februari lalu. Harga minyak Brent sebagai acuan global naik US$ 1,99 atau 3,6 persen ke level US$ 57,10 per barel di ICE Futures Europe. Kenaikan harga minyak dunia juga disebabkan bergejolaknya perang di Yaman.

“Perang di Yaman itu mengganggu produksi minyak. Selain itu ada faktor-faktor lain seperti spekulasi pasar,” ujarnya.

Persoalan mendasar sejatinya berada di pasokan minyak mentah. Negara-negara teluk sedang dilanda berbagai masalah. Termasuk  Islam State Iraq and Syria (ISIS) atau Negara Islam Irak dan Suriah yang saat ini menguasai beberapa ladang minyak di semenanjung Arab.

Menurut Sugiyanto, kenaikan harga minyak mentah ini akan terus berlangsung hingga beberapa waktu ke depan namun tidak mencapai angka US$ 100 per barel. “Artinya kalau naik sampai 100% mungkin di akhir tahun 2015. Itu juga tergantung dari persediaan stok AS yang cukup banyak,” tuturnya.

Ke depan Indonesia harus waspada dengan tren kenaikan minyak mentah dunia bila terlalu tinggi. Jika harga minyak mentah tinggi, maka tentu akan ada perubahan APBN. “Sekarang ini kan masih dilepas. Tapi kalau terlalu tinggi nanti bisa menjadi persoalan untuk memberi subsidi kembali,” pungkasnya. (Yusuf IH)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.