Kamis, 25 April 24

Minuman Beralkohol Rusak DNA dan Tingkatkan Risiko Kanker

Minuman Beralkohol Rusak DNA dan Tingkatkan Risiko Kanker
* Minuman beralkohol dapat merusak DNA sel induk secara permanen sekaligus meningkatkan risiko kanker.

Minuman beralkohol di dalam tubuh dapat memproduksi zat kimia berbahaya yang dapat merusak DNA sel induk secara permanen sekaligus meningkatkan risiko kanker. Demikian kesimpulan sebuah studi terbaru yang dipublikasikan dalam journal Nature.

Dengan menggunakan tikus sebagai binatang percobaan, para peneliti melakukan analisa kromosom dan DNA untuk melihat kerusakan genetik yang disebabkan oleh acetaldehyde, zat kimia yang dihasilkan tubuh saat mencerna alkohol.

Temuan ini menjelaskan secara detail tentang peningkatan risiko 7 jenis kanker pada seseorang yang suka mengonsumsi minuman beralkohol. Hasil studi ini juga menunjukan mekanisme pertahanan tubuh dalam menghadapi efek buruk yang disebabkan oleh minuman beralkohol.

Menurut Ketan Patel, salah seorang peneliti dari Medical Research Council Laboratory of Molecular Biology,beberapa jenis kanker disebabkan oleh kerusakan DNA sel induk dan minuman beralkohol meningkatkan risiko kerusakan ini.

Badan kesehatan sedunia (WHO) sendiri telah memasukan alkohol ke dalam grup 1 zat penyebab kanker (karsinogen). Menurut WHO, alkohol memenuhi persyaratan sebagai zat yang terbukti secara meyakinkan dapat menyebabkan kanker pada manusia.

Pada studi ini, Patel dan kawan kawan memberikan minuman beralkohol yang sudah diencerkan kepada tikus lalu melakukan analisis terhadap dampak minuman tersebut pada DNA tikus. Mereka menemukan, acetaldehyde memecah dan merusak DNA pada sel induk darah. Kerusakan ini menyebabkan terganggunya fungsi DNA secara permanen.

Kerusakan DNA sel induk ini menjadi penting sebab dari sinilah cikal bakal terjadinya peningkatan risiko kanker pada seseorang yang mengonsumsi minuman beralkohol.

Pada studi kali ini, para peneliti juga mencoba mengetahui mekanisme pertahanan tubuh menghadapi kerusakan yang diakibatkan oleh alkohol. Pertahanan pertama tubuh adalah dengan memproduksi enzym aldehyde dehydrogenases atau ALDH. Enzym ini memecah acetaldehyde menjadi acetate yang digunakan sel sebagai sumber energi.

Pada studi ini, setelah diberikan minuman beralkohol, tikus yang kadar enzym ALDH-nya rendah mengalami kerusakan DNA empat kali lipat lebih besar bila dibandingkan dengan tikus yang kadar enzym ALDH-nya normal.

Selain itu, sel sendiri memiliki pertahanan diri terhadap kerusakan DNA. Sel akan segera memperbaiki sendiri kerusakan DNA yang terjadi. Namun, terkadang proses perbaikan ini tidak berlangsung sesuai dengan harapan. Kegagalan perbaikan DNA sel ini kebanyakan terjadi pada penduduk yang tinggal di benua Asia. (***)

Sumber: www.blogdokter.net

 

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.