Padang, Obsessionnews – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dijadwalkan membuka Musbaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke XXXVI tingkat provinsi Sumatera Barat (Sumbar) di Kota Sawahlunto, Sumbar yang akan dilaksanakan pada Minggu (8/11).
Kepala Biro Bina Sosial Sekretariat Daerah (Setdaprov) Sumbar, Syahril B mengatakan, Kabupaten/kota tidak boleh menggunakan qori dan qoriah sewaan pada Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional tingkat Provinsi.
“Sewaktu rapat teknikal, sudah kita ingatkan pada kabupaten/kota supaya tidak menggunakan qori dan qoriah sewaan hanya untuk prestise. Namun gunakanlah binaan daerah sendiri agar benar-benar memperoleh tujuan MTQ itu sendiri,” ujar Syahril B Jumat, (6/11).
Syahril B mengatakan, tujuan MTQ adalah membumikan Alquran sebagai pandangan hidup manusia, maka tidaklah baik, MTQ dijadikan sebagai ajang untuk mengejar prestise daerah. Lebih dari itu, untuk kabupaten/kota diutamakan melakukan pembinaan.
Diakuinya, fenomena menyewa qori dan qoriah dari luar daerahnya untuk meraih prestasi masih saja ada terjadi. Meski begitu, domisili peserta tersebut masih di Sumbar.
Selain itu, untuk menjaga netralitas dewan hakim, panitia MTQ juga menentapkan koordinator dewan hakim dari nasional. Sehingga menghapuskan akan dugaan hakim tidak netral.
“Kita tidak bisa pungkiri juga, ketika daerah asal dewan hakim tersebut tampil, akan memberikan nilai kurang adil. Makanya tidak ada satupun koordinator dewan hakim dari provinsi,” ujarnya.
Selain itu, panitia juga menggunakan informasi teknologi (IT) dalam teknis pelaksanaan penilaian. Sehingga sistem pemberian nilai lebih transparan.
“Kita merujuk pada MTQ nasional, semuanya kita sesuaikan dengan pelaksanaan nasional, agar tidak menimbulkan keraguan dari peserta,” ujarnya.
MTQ Provinsi Sumbar ke XXXVI yang digelar di Kota Sawahlunto tersebut memperlombakan 11 cabang dengan 27 golongan. Terdiri dari cabang Tilawah, Thafizd, Tartil, Tafsir, Khat (kaligrafi), Fahmil, Syarhil, Kutbah Jumat, Tilawah TK, Kitab Standar dan Musabaqah Makalah Ilmiah Quran (M2IQ).
Masing-masing kabupaten/kota mengirimkan sebanyak 56 orang peserta, terdiri dari 54 qori dan qoriah, ditambah pendamping 2 orang. (Musthafa Ritonga)
