Lionel Messi kembali menjadi calon peraih nominasi Ballon d’Or, namun mantan pemain bertahan Chelsea, Frank Leboeuf, merasa penggawa Paris Saint-Germain (PSG) itu tidak semestinya dinominasikan.
Frank Leboeuf menilai megabintang PSG itu tidak semestinya dipertimbangkan meraih Ballon d’Or gara-gara kartu merah yang diterimanya musim lalu.
Setelah memenangkan penghargaan perseorangan itu enam kali sepanjang kariernya, Messi kembali diunggulakan – apalagi setelah menjuarai Copa America bersama Argentina.
Namun, Leboeuf menyoroti insiden Januari lalu saat pemain 34 tahun itu ‘mengeplak’ Asier Villalibre-nya Athletic Bilbao di menit-menit terakhir Supercopa Spanyol, dan menerima kartu merah pertamanya sebagai pemain Barcelona, sebagai alasan mengapa La Pulga tak pantas mendapatkan Ballon d’Or ketujuh.
Leboeuf merujuk nasib legenda Prancis dan kompatriotnya, Zinedine Zidane, yang menurutnya tak dihadiahi penghargaan prestisius itu karena insiden kartu merah.
“Pada 2000 dan 2006, Zidane tak mendapatkan Ballon d’Or karena dikartu merah,” ujar juara Piala Dunia 1998 bersama Prancis itu kepada Telefoot.
“Messi dikartu merah di Supercopa Spanyol karena memukul, itu juga termasuk.”
“Jika kita tak memberikannya kepada Zizou, tak seharusnya kita memberikannya kepada Messi.”
Messi, seperti biasa, tampil memukau bagi Barcelona musim lalu. Ia menutup musimnya dengan 38 gol dan 14 assist di semua kompetisi sebelum hijrah ke PSG.
Namun ia belum berhasil beradaptasi di Prancis, dengan baru mencetak satu gol dalam lima pertandingan sejauh ini, yakni saat mengalahkan Manchester City 2-0 di ajang Liga Champions.
Pemenang Ballon d’Or baru akan diumumkan di akhir November tahun ini. (Goal.com/Red)
