
Messi? Ronaldo? Lupakan keduanya, ini panggungnya Mohamed Salah! Megabintang Lionel Messi dan Cristiano segera tenggelam karena sekarang ini jadi eranya Moh Salah.
Jawara Liverpool Moh Salah mengawali musim dengan agung, dan kian mengokohkan warisannya di Anfield serta dunia.
Ketika Moh Salah menerima bola dari Curtis Jones pada menit ke-76 laga akbar antara Liverpool versus Manchester City, ia masih memunggungi gawang dan dikawal tiga bek. Jauh dari gawang City, dikepung, dan dijaga. Bukan ancaman berarti.
Tapi ternyata, dalam sekejap mata, lewat racikan indah antara teknik, kecerdikan, dan kekuatan, Salah mengempaskan Joao Cancelo dan Phil Foden. Bernardo Silva sampai terduduk tak berkutik. Ia lalu meng-‘ayam-ayami’ Aymeric Laporte, sebelum akhirnya, dengan bidikan presisi nan mematikan, menaklukkan Ederson.
“Gol dari planet lain,” sebut Gary Neville lewat Sky Sports. Jurgen Klopp, usai laga, mengatakan bahwa mahakarya Salah itu akan terus dibicarakan sampai 50 atau 60 tahun ke depan.
“Cuma pemain-pemain terbaik dunia yang mencetak gol seperti itu,” imbuh sang bos Liverpool. “Hebat betul.”
Saat ini, apakah ada yang lebih baik dari Salah di dunia sepakbola? Jangan gelap mata dulu, ini adalah pertanyaan yang pantas diajukan. Penggawa Mesir itu sudah maha kuasa selama bertahun-tahun, tetapi jarang, mungkin tak pernah, lebih baik dari levelnya saat ini.
“Menurut saya tak ada yang lebih baik darinya di dunia saat ini,” klaim Jamie Carragher, mantan bek The Reds. Chris Sutton, mantan juara Liga Primer bersama Blackburn, mengamini Carragher lewat BBC Radio 5 Live.
“Tak usahlah kita bertanya-tanya ‘apakah ia lebih baik ketimbang [Lionel] Messi dan [Cristiano] Ronaldo,” ujar Sutton. “Untuk saat ini, ia lebih baik dari mereka.”
Klaim berani, tetapi sulit didebat mengingat performa Salah. Musim ini ia sudah mengoleksi sembilan gol dan tiga assist. Jika memang harus dibandingkan, Ronaldo punya lima gol, sementara kontribusi nyata Messi ‘baru’ saat menceploskan gol menawan ke gawang City sejak berseragam Paris Saint-Germain.
Sementara itu Salah mencetak gol di tujuh laga terakhir, menyamai rekor pribadi yang ia torehkan di musim pertamanya bersama Liverpool (2017/18). Ia menyelesaikan musim tersebut dengan 44 gol di semua kompetisi, dan rasanya jika menilik rapornya sejauh ini, musim ini tak akan terlalu jauh dari catatan tersebut.
“Ia adalah salah satu pemain terhebat yang pernah bermain untuk Liverpool,” ujar Carragher. “Liverpool baru-baru ini kehilangan sosok Roger Hunt, salah satu pencetak gol terbaik yang pernah kita lihat. Mo Salah selevel dengannya, jelas.”
Sulit untuk tak memuja-muja jasa Salah bagi Liverpool. Sejak didatangkan dari AS Roma 2017 lalu, ia sudah mencetak 134 gol dan 46 assist dari 212 pertandingan. Ia menyabet dua Sepatu Emas, Pemain Terbaik Versi PFA, Liga Champions, Liga Primer, Piala Super UEFA, dan Piala Dunia Antarklub.
Selama empat musim di Anfield, ia sudah menorehkan 44 gol, 27, 23 dan 31, serta hanya absen di tujuh laga liga.
“Dia benar-benar luar biasa,” ujar Micah Richards, kolega Salah di Fiorentina. “Ia memainkan peran Arjen Robben dan Franck Ribery dengan lebih baik, dengan torehan gol yang akan membuat berbagai No. 9 top Eropa malu.”
Kehadiran Salah lah yang membuat Liverpool bisa bersaing mendapatkan berbagai trofi penting musim ini. Alisson Becker, Virgil van Dijk, dan Sadio Mane memang penting, sementara Trent Alexander-Arnold, Andy Robertson, dan Fabinho jelas fantastis, tetapi Salah beda level dengan mereka.
“Tanpa Mo, Liverpool tak akan mampu bersaing di liga musim ini,” pungkas Richards. “Pendeknya, ia tak tergantikan.”
Salah istimewa pun bukan cuma karena jumlah golnya. Tetapi juga karena betapa pentingnya gol darinya, dan variasi golnya.
“Ia bisa mencetak segala jenis gol,” ujar Peter Crouch, mantan striker jangkung Liverpool. “Ia tipe pemain yang meski Anda sudah tahu apa yang akan ia lakukan, Anda sudah tahu ia akan menggunakan kaki kirinya, tetapi Anda tetap tak bisa menghentikannya.”
Gol Salah musim lalu bernilai 17 poin bagi Liverpool, dan ia mengawali musim ini dengan peran yang serupa. Ia sudah menyarangkan bola ke gawang Chelsea dan Manchester City serta membuka gol kontra Leeds United. Di Liga Champions, ia yang menyamakan kedudukan versus AC Milan dan gol pertama di kandang Porto. Di Eropa, cuma Steven Gerrard yang sudah mengemas gol lebih banyak bagi Liverpool.
“Senang menyaksikan Salah, seorang assassin di dalam dan sekitar kotak penalti,” puji Rio Ferdinand, eks-bek Manchester United dan Inggris.
“Ia betul-betul seorang pembunuh. Lihat Salah dan apa yang ia lakukan. Ia mendominasi dan meluluhlantakkan pemain top secara rutin. Ia membuat sepakbola tampak mudah. Salah memiliki segalanya.”
Lantas, siapa yang setingkat dengannya? Siapa yang menyainginya sebagai yang terbaik?
Nama Messi dan Ronaldo tentunya akan selalu di bawa-bawa, namun karena masing-masing sudah berusia 34 dan 36 tahun, masa kejayaan mereka adalah dongeng sejarah.
Kylian Mbappe kerap digadang-gadang sebagai penerus duopoli Messi-Ronaldo, tetapi catatannya bahkan di bawah Salah musim ini. Mbappe sudah mengemas empat gol dan lima assist buat PSG – mencengangkan memang, tetapi masih di bawah Salah, sejauh ini.
Di Jerman, kengerian Robert Lewandowski sudah berusia satu dekade. Musim ini ia sudah punya 14 gol bagi Bayern Munich. Sayangnya Covid-19 merampas Ballon d’Or dari tangan bomber Polandia itu tahun lalu, dan rekor yang ia torehkan di Bundesliga semakin menyegel statusnya sebagai ujung tombak paling konsisten dan mematikan yang pernah ada.
Erling Haaland mungkin bisa dibilang putra mahkota Lewandowski, jika kita bicara soal No. 9 murni. Bintang Borussia Dortmund yang baru berusia 21 tahun itu sudah mencetak 11 gol musim ini – meski tiga darinya cuma ke gawang tim kasta rendahan di DFB-Pokal – dan, seperti Mbappe, sudah siap mendominasi masa depan sepakbola.
Sedangkan Spanyol memiliki Karim Benzema, penyerang lain yang juga sedang panas-panasnya. Real Madrid bukanlah tim yang fantastis, tetapi striker Prancis itu sudah menjebol gawang lawan 10 kali, dan tampaknya harus menggendong Los Blancos lagi musim ini. Di usianya yang ke-33, dan sempat jadi figuran di hadapan Ronaldo yang tengah prima, Benzema masih menjadi superstar yang underrated.
Benzema Lewandowski Haaland GFX
Begitu pula Salah. Kemarin Selasa sebuah artikel tayang di laman salah satu surat kabar terbesar di Inggris.
“Mohamed Salah adalah pemain terbaik dunia – mengapa ia tak diidolakan lebih dari ini?” tanya mereka.
Fan Liverpool merespon: ‘Lebih mengidolakan Salah? Bagaimana bisa?!’
Nama Salah selalu dikumandangkan di setiap laga, kandang maupun tandang. Seragamnya yang paling laku keras bak kacang goreng. Tanda tangan Salah yang paling diminati, ia juga yang paling sering diajak selfie.
Fans memohon-mohon agar ia meneken kontrak baru, mengingat kontraknya yang sekarang tinggal 18 bulan. Ia mungkin kurang dihargai oleh pihak luar, tetapi jelas tidak oleh serdadu Anfield.
“Anda tak bisa tak mencintai Mo Salah,” ujar John Arne Riise, eks-Liverpool, kepada Goal. “Ia terus melaju, melaju, dan melaju, dan ia selalu tersenyum. Ia tak pernah berhenti.”
“Yang sudah ia capai dalam beberapa tahun ini sungguh luar biasa, dan semoga ia menetap hingga bertahun-tahun lagi.”
Kopites jelas setuju. Entah sampai kapan Salah akan berada di Merseyside merah, ia harus dirayakan, dinikmati, didambakan. Kita mungkin tak akan pernah lagi menyaksikan yang seperti Salah.
Siapa yang butuh Messi, Ronaldo, Mbappe atau Haaland, jika sudah punya Moh Salah. (Goal.com/Red)