
Bandung, Obsessionnews – Meski kepengurusan DPP Partai Golkar masih terus bergolak, namun di Jawa Barat (Jabar) tidak terpengaruh dan bahkan DPD I Golkar Provinsi Jabar saat ini tengah siap menghadapi pemilihan umum kepala daerah (Pilkada) serentak pada Desember tahun ini.
Hal ini ditegaskan Sekretaris DPD Partai Golkar Jabar, MQ Iswara, saat ditemui usai menghadiri acara Musrenbang Jabar, Kamis (2/4).
Meski gejolak di tingkat pusat sangat terasa di daerah, namun pihaknya tetap menjalankan penjaringan dan penyaringan calon kepala daerah di Jabar.
Menurutnya, di daerah seperti di Kabupaten Bandung dan Kabupaten Sukabumi sedang melakukan rapat pleno, setelah dilakukan penjaringan hasilnya disampaikan ke DPD jabar dan dilanjutkan ke DPP.
“Jadi, jaraknya H-9 bulan bakal calon digodok di DPD kota/kabupaten, H-6 bulan penggodokan dilaksanakan di tingkat DPD jabar dan H-4 bulan dilakukan oleh DPP,” tegas Iswara.
Terkait penetapan bakal calon kepala daerah harus sesuai dengan UU Pilkada No. 1/2015 yang menyebutkan pendaftaran pasangan calon kepala daerah ke KPU harus dilampiri SK dari DPP partai masing-masing.
Tim pilkada DPP sudah mempunyai alat ukur, seperti survey, sehingga bisa saja Partai Golkar melakukan koalisi dengan partai lain pada pemilukada serentak tahun ini.
Mengenai bakal calon yang kuat untuk pemilukada serentak ini, Iswara tidak ingin jumawa, namun dari hasil raihan Pilpres tahun lalu ada beberapa daerah yang dijagokan diantaranya Kab. Indramayu, Kab. Bandung, Kab. Pangandaran dan Kab. Karawang.
“Untuk Depok kita realistislah, cukup berat untuk mendapatkan nomor satu, begitupun Cianjur dan Sukabumi yang masih melakukan survey sampai saat ini”, ujar pria kelahiran Bandung 26 Mei 1968 ini.
Sekretaris Kosgoro 1957 Jabar yang juga ketua Ikatan Alumni Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran Bandung ini berpendapat ada dua kepala daerah yang masih kuat untuk dicalonkan pada pemilukada serentak dari Partai Golkar, yaitu Bupati Kabupaten Bandung Dadang Naser dan Bupati Indramayu Anna Sophanah yang kini masih menjabat sebagai Bupati di daerah-daerah tersebut.
Penilaian tersebut sudah diperkuat dengan rapat pleno di DPD Partai Golkar kabupaten Bandung. “Kami merasa bersyukur karena partai lainpun berminat untuk mendampingi Dadang Naser pada Pemilukada serentak ini untuk menjadi wakilnya, ya sampai tadi pagi ada sekitar 3 partai yang siap menjad wakil pa Dadang,” ujar ketua umum Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) Jawa Barat ini.
Semua ukuran sudah dilakukan untuk melakukan penilaian terhadap bakal calon kepala daerah, tidak saja ukuran fisik dan kasat mata saja, tapi juga pendapat masyarakat yang dilakukan melalui survey.
Iswara juga mengakui gejolak di DPP Partai Golkar pada konteks pilkada ini menjadi kesulitan tersendiri, karena para bakal calon saat pendaftaran ke KPU harus dilampiri SK DPP, sehingga DPP yang diakui adalah DPP yang disahkan pemerintah.
“Namun hari Rabu kemarin ada putusan sela dari PTUN yang menyebutkan tidak boleh ada kegiatan selama keputusan pengadilan belum ada, sehingga pihaknya akan melakukan koordinasi dengan DPP dan KPU atas hal itu. DPD Partai Golkar Jabar sendiri akan mengikuti kebijakan dari DPP yang sudah dinyatakan sah menurut Pengadilan,” paparnya.
Terkait penunjukan Agun Gunanjar sebagai Korwil Jabar oleh kubu Agung Laksono dan Ade Komarudin yang ditunjuk oleh kubu Aburizal Bakrie menggantikan kepengurusan MS. Syafiudin/Yance Ketua DPD Golkar Jabar yang tersandung masalah hukum, pihaknya sampai hari ini belum menerima satupun dari SK kedua kubu tersebut dan bersepakat untuk menunggu keputusan pemerintah atas gejolak di DPP Partai Golkar.
Iswara mengatakan, semua pengurus di Jabar dan seluruh DPD kota dan Kabupaten di Jabar berharap gejolak tersebut cepat selesai. (Dudy Supriyadi)