Bengkulu, Obsessionnews – Kasus pembunuhan dan pemerkosaan Yuyun (14), warga Padang Ulak Tanding, Kabupaten Rejanglebong, yang terjadi beberapa waktu lalu, memicu amarah banyak kalangan. Menanggapi hal itu, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bengkulu berencana memperkuat peran penyuluh agama.
Menurut Pejabat Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Bengkulu, Bustasar, pihaknya akan melakukan langkah konkrit dengan meningkatan bimbingan keagamaan kepada masyarakat.
“Kami akan berupaya semampu kami, salah satunya adalah dengan memperkuat peran penyuluh agama di setiap desa dan kelurahan,” ujarnya di Bengkulu, Selasa (10/5/2016).
Ia juga mengimbau kepada penyuluh agama yang berperan sebagai pembimbing dan panutan masyarakat harus lebih aktif dalam membimbing masyarakat sehingga tidak terpengaruh tradisi dan budaya negatif yang berkembang. (Baca: Menteri Agama Minta Elit Serius Sikapi Kasus Yuyun)
“Kami akan optimalkan ratusan penyuluh agama yang tersebar di seluruh desa dan kelurahan dan mudah-mudahan upaya ini dapat menekan tindak amoral dan budaya negatif,” tegasnya.
Bustasar menambahkan, dengan latar belakang perbedaan suku, ras, tradisi, bahasa, serta status sosial ekonomi, katanya, para penyuluh diminta untuk dapat mencari solusi masalah-masalah keimanan, keislaman (syariah), dan masalah budi pekerti yang terjadi di masyarakat. (Baca: MUI: Stop Remisi Buat Pemerkosa Yuyun)
Tragedi pemerkosaan yang dilakukan 14 pemuda terhadap Yuyun, lanjut Bustasar, merupakan peristiwa yang sangat keji dan pelakunya harus mendapatkan hukuman yang setimpal.
“Ini peristiwa yang sangat memilukan, dan ke depan semoga tidak ada lagi peristiwa seperti ini,” katanya prihatin.
Sebelumnya, H Bustasar bersama Direktur Wakaf Kemenag RI H Suardi Abbas serta seluruh pejabat di lingkungan Kanwil Kemenag Kabupaten Rejang Lebong mengunjungi rumah orangtua Yuyun serta menyempatkan berziarah ke makam korban. (Fath @imam_fath)
