Jumat, 19 April 24

MER-C akan Bangun ‘Indonesia Health Center’ di Myanmar

MER-C akan Bangun ‘Indonesia Health Center’ di Myanmar
* Lokasi lahan Indonesia Health Center

Myanmar – Usai melakukan serah terima bantuan ambulans untuk masyarakat Rakhine State, dari Sittwe (ibukota Rakhine State), Tim ke-3 MER-C untuk Myanmar atas fasilitasi dari KBRI Yangon bergerak ke Minbya, Jum’at (28/8). Kunjungan ini dilakukan untuk meninjau dan memastikan rencana lokasi pembangunan “Indonesia Health Center” yang telah mendapat respon positif dari pemerintah Myanmar. Bahkan pemerintah Rakhine State, Myanmar telah menyediakan sebidang lahan, tepatnya di wilayah Mrauk U untuk pembangunan sarana kesehatan ini.

Selain meninjau lahan untuk “Indonesia Health Center”, Tim MER-C didampingi oleh Staf KBRI Yangon dan Staf Pemerintah Rakhine State juga akan mengunjungi bantuan sekolah yang telah dibangun oleh pemerintah Indonesia di Minbya, dimana sebelumnya pada Februari 2015 dengan donasi dari rakyat Indonesia, MER-C telah menyumbangkan dua unit genset untuk membantu kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut.

Lokasi lahan Indonesia Health Center
Lokasi lahan Indonesia Health Center

Jum’at pagi (28/8), Tim menuju pelabuhan di Sittwe, karena perjalanan ke Minbya harus melalui sungai dan delta sungai menggunakan speedboat selama kurang lebih 3 jam. Tujuan pertama Tim adalah mengunjungi sekolah bantuan dari pemerintah Indonesia. Ada dua unit sekolah yang telah dibangun pemerintah Indonesia di wilayah Minbya. Satu sekolah khusus untuk Budha dan satu sekolah khusus untuk muslim dengan jarak keduanya sekitar 500 meter. Masing-masing bangunan sekolah terdiri dari 2 lantai. Suasana pasca banjir masih terlihat di sana-sini, bahkan sekitar satu minggu lalu bangunan sekolah ini sempat terendam hingga 1 meter akibat bencana banjir yang melanda Myanmar. Anak-anak, baik di sekolah Budha maupun Muslim nampak ceria menyambut kedatangan Tim.

Lokasi lahan Indonesia Health Center
Lokasi lahan Indonesia Health Center

Dari Minbya, Tim bersama Staf KBRI Yangon dan Staf Pemerintahan Rakhine melanjutkan perjalanan menuju Mrauk U yang ditempuh dengan menggunakan enam kendaraan jeep. Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 1 jam, tim tiba di Mrauk U. Daerah ini pun masih terlihat porak poranda pasca terjangan bencana banjir.

Antara desa Muslim bernama Site berpenduduk sekitar 650 jiwa dan desa Budha bernama Nanja berpenduduk sekitar 1.700 jiwa, pemerintah Rakhine State telah menyiapkan sebidang lahan seluas 4.000 meter persegi untuk lokasi pembangunan “Indonesia Health Center”. Lokasi cukup strategis karena dapat diakses dengan dua sarana moda transportasi, yaitu dipinggir jalan raya Yangon – Sittwe dan di bagian belakangnya terdapat sungai besar yang berfungsi sebagai sungai transportasi.

Peta Sittwe Minbya Mrauk U
Peta Sittwe Minbya Mrauk U

Pembebasan Lahan
Di Rakhine State, seluruh tanahnya adalah milik negera. Untuk itu, setelah mempertimbangkan lokasi lahan yang cukup strategis dan wilayah ini pun adalah wilayah pasca bencana yang masih sangat membutuhkan adanya sarana kesehatan, maka Tim MER-C langsung melakukan proses pembebasan lahan dengan membayar ganti rugi kepada para petani penggarap. Saat itu juga, proses pembayaran kepada 3 orang petani penggarap lahan sebesar 1,6 juta kyat atau sebesar 17,6 juta rupiah langsung dilakukan di kantor Pemerintah Daerah setempat.

“Yang mengusulkan lokasi adalah pemerintah Rakhine State,” ujar dr. Joserizal Jurnalis, SpOT, Ketua Tim ke-3 MER-C untuk Myanmar. “Pertimbangannya adalah di Mrauk U ada komunitas Budha dan Muslim yang bisa hidup berdampingan, walaupun ada juga internal displacement,” tambahnya.

Proses ganti rugi lahan ke petani penggarap di Mrauk U
Proses ganti rugi lahan ke petani penggarap di Mrauk U

Lebih lanjut Joserizal menyampaikan bahwa sekolah Indonesia di Minbya juga menjadi sarana berbaur masyarakat Budha dan Muslim. “Kita berharap Indonesia Health Center pun demikian dan akan menjadi bagian dari humanitarian politics MER-C berikutnya untuk masalah konflik di Myanmar,” imbuhnya.

Drs. Ichsan Thalib, anggota Tim dari Divisi Konstruksi MER-C memperkirakan dengan luas lahan 4.000 meter persegi, maka perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan fisik “Indonesia Health Center” sekitar 3 Milyar rupiah, belum termasuk peralatan kesehatannya. “Biaya fix akan kami hitung kembali setelah tiba di Jakarta,” ujarnya. (Red)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.