Rabu, 22 Maret 23

Menpar Tawarkan Anggota IORA Jadi Investor Pariwisata

Menpar Tawarkan Anggota IORA Jadi Investor Pariwisata
* Menteri Pariwisata Arief Yahya berpoto dengan latar belakang tulisan Wonderful Indonesia.

Jakarta, Obsessionnews.com – Menteri Pariwisata Arief Yahya menawarkan kerja sama investasi kepada para investor dari negara-negara anggota Lingkar Samudera Hindia atau Indian Ocean Rim Association (IORA), khususnya untuk sepuluh destinasi wisata prioritas di Indonesia.

Arief Yahya mengatakan Indonesia mempunyai prospektif dalam mengembangkan pariwisata dan konektivitas melalui pembangunan infrastruktur yang berkesinambungan dan merata di seluruh penjuru nusantara, termasuk di 10 destinasi pariwisata prioritas yang dijadikan sebagai ‘Bali Baru’.

Bali Baru itu, yakni Danau Toba (Sumatera Utara); Tanjung Kelayang (Bangka Belitung); Tanjung Lesung (Banten); Kepulauan Seribu (DKI Jakarta); Candi Borobudur (Jawa Tengah); Bromo Tengger Semeru (JawaTimur); Mandalika (Lombok, NTB); Labuan Bajo (Flores, NTT);  Wakatobi (Sulawesi Tenggara); dan Morotai (Maluku).

Berdasarkan data Kementerian Pariwisata total investasi yang dibutuhkan untuk pengembangan 10 (sepuluh) destinasi wisata baru mencapai Rp 200 triliun. Dalam perencanaannya, pendanaan sebanyak Rp 100 triliun akan bersumber dari investasi publik dan sisanya dari sektor swasta.

Untuk investasi publik, pemerintah menyiapkan Rp 30 triliun yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), World Bank Rp 2,6 triliun dan privatisasi Rp 64,7 triliun. Sementara dari sektor swasta, sebanyak Rp 35 triliun didapat dari Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), sektor perbankan sebesar Rp8 triliun dan RDPT mencapai Rp 57 triliun.

Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata, Kemenpar, Dadang Rizki Ratman menjelaskan format kerja sama investasi bidang periwisata dengan IORA ini tengah disusun oleh tim kecil. Diharapkan dengan kerja sama ini target investasi modal asing sebesar 1,7 miliar USD pada tahun ini bisa tercapai. Target tersebut lebih besar dari capaian 2016, yang hanya sebesar 1,3 miliar USD.

“Di IORA ini belum kita tahu berapa targetnya, karena harus dihitung dulu. Harapannya meningkat dari tahun sebelumnya,” kata Dadang di Jakarta, Minggu (5/3/2017) malam.

Dadang mengatakan investasi bidang periwisata ini sangat penting, untuk menarik minat kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia. Disamping juga bisa mendatangkan nilai ekonomi serta menciptakan lapangan kerja baru.

“Justru investasi ini penting bagi industri pariwisata. Tinggal tugas pemerintah menciptakan iklim untuk investor melakukan investasi, bisa berusaha dan bisa memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat,” tandasnya.

Untuk diketahui, Indonesia mentargetkan kunjungan 20 juta wisatawan mancanegara pada 2019. Untuk mendukung target tersebut, pemerintah Indonesia telah mengeluarkan sejumlah  regulasi antara lain; memberikan bebas visa kunjungan singkat (BVKS) kepada 169 negara; mempermudah izin masuk kapal yacht  dan kapal pesiar ke perairan Indonesia.

Indonesia mendapat kepercayaan sebagai tuan rumah penyelenggaraan KTT IORA) berlangsung di Jakarta Convention Center pada 5-7 Maret 2017. Peserta yang dihadiri sejumlah kepala negara dari 21 negara anggota serta 7 negara mitra wicara.

KTT akan membahas sejumlah isu prioritas antara lain; masalah keamanan dan keselamatan maritim;  fasilitasi perdagangan dan investasi; manajemen perikanan; manajemen resiko bencana; kerja sama akademis, ilmu pengetahuan dan teknologi; serta kerjasama pariwisata dan pertukaran budaya.

KTT IORA akan mengangkat tema “Strengthening Maritime Cooperation for Peaceful, Stable and Prosperous Indian Ocean”. Presiden Jokowi dijadwalkan hadir untuk membuka konferensi yang diinisiasi pada 1995 pada tanggal 7 Maret mendatang.

IORA beranggotakan 21 negara yaitu Australia, Afrika Selatan, Bangladesh, Komoros, India, Indonesia, Iran, Kenya, Madagaskar, Malaysia, Mauritius, Mozambik, Oman, Seychelles, Singapura, Somalia, Sri Lanka, Tanzania, Thailand, Uni Emirat Arab, dan Yaman. Selain itu, sebanyak tujuh negara mitra wicara yaitu Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Jerman, Mesir, Tiongkok, dan Perancis. Tercatat, empat negara anggota IORA yakni Afrika Selatan, Australia, India, dan Indonesia serta enam negara mitra AS, China, Jerman, Inggris, Jepang dan Perancis yang merupakan anggota G20. (Has)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.