Jakarta, Obsessionnews – Menteri Koordinator Politik dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijanto memastikan tidak akan ada gesekan di internal TNI, menyusul adanya pergantian Panglima TNI yang calonnya sudah usulkan oleh Presiden Joko Widodo ke DPR.
“Ini enggak akan menyebabkan gesekan. Apapun yang diputuskan oleh pimpinan pasti semua loyal,” ujar Tedjo di DPR, Rabu (10/6/2015).
Tedjo juga menjelaskan tidak ada pelanggaran yang dilakukan oleh Presiden Jokowi ketika memilih Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Gatot Nurmantyo sebagai calon tunggal Panglima TNI. Meski ada yang mengatakan, panglima TNI harus dijabat secara bergantian.
”Tidak ada istilah bergiliran. Ini kan bisa dilakukan atau tidak. Jadi terjemahkan ini, sebagai kewenangan Presiden untuk memilih. Tidak ada undang-undang yang dilanggar. Dan saya yakinkan, tidak ada polemik apapun di internal TNI,” terangnya.
Tedjo mengungkapkan, alasan Presiden Jokowi memilih Gatot sebagai calon panglima TNI. Menurutnya, diantara calon yang lain Gatot merupakan anggota yang paling senior “Pak Gatot yang paling senior dia lulusan 82, yang dua lainnya 83. Pertimbangan lain Presiden punya dong,” tuturnya.
Sebagian pihak awalnya mengira Presiden Jokowi, akan menunjuk Kepala Staf TNI Angkatan Laut Ade Supandi sebagai calon Panglima TNI. Sebab latar belang dia sesuai dengan cita-cita Jokowi untuk membangkitkan kejayaan maritim Indonesia. Namun, Tedjo juga yakin, Gatot mampu menguasai laut meski dari Angkatan Darat.
Seorang panglima AD enggak hanya memikirkan darat, tapi semua dipikrkan, jadi bisa saja bervisi maritim. Siapa tau dia juga punya wawasan maritim jadi bisa ukur,” tandasnya. (Albar)
