
A.Rapiudin
Jakarta- Para menteri kesehatan di kawasan Asia perlu melakukan kerja sama untuk mencegah dan mengatasi kasus flu burung jenis baru yang kini muncul di Cina. Para ahli kesehatan di kawasan Asia juga bersama-sama melakukan kajian sebagai upaya mencegah menyebarnya virus H7N9 ini ke negara lain.
Menurut Staf Khusus Menteri Bidang Politik Kebijakan Kesehatan Kementerian Kesehatan Bambang Sulistomo, Cina saat ini tengah mengembangkan vaksin baru yang akan digunakan untuk menangkal virus tersebut. Karena itu, Indonesia sebaiknya perlu mengadakan pendekatan ke pemerintah Cina untuk mengetahui perkembangan vaksin baru tersebut dalam rangka mencegah virus flu baru jenis baru itu masuk ke Tanah Air.
“Kita juga harus mengembangkan kemampuan membuat vaksin di dalam negeri untuk mengatasi berbagai kemungkinan berkembangnya virus flu burung di Indonesia,” ujarnya di Jakarta, Selasa (23/4).
Terkait dengan itu, kata Bambang, Indonesia harus meningkatkan kemampuan sumber daya manusianya di bidang penelitian mikro biologi, ilmu genetika, dan disiplin ilmu lainnya yang terkait dengan kasus ini. Mereka diminta untuk meneliti perkembangan virus flu burung jenis baru, penyebarannya, dan langkah-langkah pencegahan.
“Sebaiknya saat ini kita tidak perlu mengimpor unggas dari Cina untuk mencegahnya menyebarnya virus flu burung masuk ke Indonesia,” jelasnya.
Seperti diketahui, kasus flu burung kini tengah merebak di Cina. Hingga hari Minggu, 21 April 2013 tercatat ada 102 kasus dengan korban meninggal dunia sebanyak 20 orang akibat terjangkit virus H7N9 ini. (rud)