Jakarta, Obsessionnews.com – Menteri Kesehatan (Menkes) Nila F Moeloek mengungkapkan, peredaran vakin palsu di rumah sakit swasta disebabkan, karena rumah sakit tersebut tidak mau memakai vaksin buatan Biofarma, namun lebih suka memakai produk impor.
Pihak Kemenkes sendiri tidak bisa melarang rumah sakit swasta, hanya saja obat vaksin yang didatangkan dari luar, terkadang tidak bisa terjamin mutunya. Sementara vaksin dari Biofarma wajib dipakai oleh rumah sakit pemerintah, puskesmas dan Posyandu.
”Kami tidak bisa melarangnya umumnya yang memakai adalah rumah sakit swats. Tapi rumah sakit pemerintah, puskesmas, posyandu, vaksinnya adalah program pemerintah. Kemudian yang swasta ini suka mengambil impor,” kata Nila, Jumat (15/7/2016).
Umumnya, Nila mengungkapkan, rumah sakit swasta mengambil vaksin impor pada saat terjadi kelangkaan obat. Pihak Kemenkes sendiri sendiri kata dia sudah menghimbau kepada masyarakat untuk memakai vaksin darin biofarma.
“Tetapi kami sudah mengimbau mengambil vaksin biofarma,” tuturnya.
Selain karena kelangkaan obat, Nila menjelaskan, rumah sakit swasta tertarik dengan dengan vaksin palsu karena umumnya harga yang ditawarkan jauh lebih murah. “Ini yang tengah diselidiki oleh Bareskrim,” jelasnya.
Dari hasil penyelidikan sementara, ditemukan 14 rumah sakit dan 8 klinik yang menggunakan vaksin palsu. Mayoritas rumah sakit tersebut berada di wilayah Jabodetabek. (Albar)
