Sabtu, 20 April 24

Menkes Dukung Aksi Cegah Penyakit Alzheimer dan Demensia

Menkes Dukung Aksi Cegah Penyakit Alzheimer dan Demensia
* Menteri Kesehatan Nila Djuwita F. Moeloek (keempat dari kiri).

Jakarta, Obsessionnews – Menteri Kesehatan Nila Djuwita F. Moeloek mengatakan, pemerintah mendukung dan berkomitmen penuh mencegah dan menanggulangi Penyakit Alzheimer dan Demensia lainnya bersama keluarga, masyarakat dan dunia usaha, melalui diluncurkannya buku Strategi Nasional Penanggulangan Penyakit Alzheimer dan Demensia lainnya ‘Menuju Lansia Sehat dan Produktif’.

Indonesia merupakan negara Asia ke-4 yang meluncurkan Rencana Aksi Nasional (RAN) Demensia yang disusun untuk menekan angka orang dengan demensia (ODD)

Executive Director, Alzheimer’s Indonesia (ALZI), DY Suharya dalam keterangan resmi yang diterima Obsessionnews, Jumat (11/3/2016) menyatakan, secara global Indonesia merupakan negara ke-24 yang mempunyai RAN Demensia. Dengan kerja keras seluruh stakeholder lintas kementerian, universitas dan seluruh organisasi kesehatan lainnya dalam tiga tahun terakhir maka akhirnya RAN Demensia dapat diwujudkan pada awal 2016 ini.

Laporan Alzheimer’s Disease International (ADI) menunjukkan pada 2015 sekitar 1.2 juta orang Indonesia terkena Demensia, dan diperkirakan terus meningkat menjadi 2.2 juta orang pada 2030 dan 4 juta orang pada 2050.

Ia berharap, RAN ini merupakan tonggak awal bagi Indonesia untuk mengimplementasikan apa yang direncanakan di dalam upaya kolaborasi dan terintegrasi membantu dan meningkatkan kualitas hidup orang dengan Demensia dan caregivers-nya di Indonesia.

Sementara, Executive Director Alzheimer Disease International, Marc Wortmann, mengapresiasi dalam tiga tahun terakhir pemerintah Indonesia berhasil menyusun RAN Demensia dan siap diimplementasikan ke berbagai kota di Indonesia.

Demensia adalah kumpulan gejala penurunan fungsi otak akibat penyakit-penyakit otak yang ditandai oleh gangguan daya ingat, kemampuan berbahasa, pembuatan keputusan dan persepsi, serta perubahan perilaku yang bersifat progresif dan mengganggu keseharian hidup seseorang. (Popi Rahim)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.