Rabu, 24 April 24

Menjaga Diri dari Sihir, Santet dan Guna-guna

Menjaga Diri dari Sihir, Santet dan Guna-guna
* santet - ilustrasi

Bagaimana agar dapat menjaga diri beserta seluruh keluarga dari gangguan dan pengaruh ilmu-ilmu setan/sihir/santet/guna-guna serta dijauhkan dari segala fitnah dan marabahaya. Berikut ini adalah penuturan dari Ustadz Abdul Ghafur Maemun, Dewan Asaatidz Pesantren Virtual :

Sebagai muslim, tentu kita mengerti bahwa sihir dan sejenisnya dilarang oleh Islam. Para Ulama bahkan menganggapnya sebagai dosa besar. Ia dalam hadis Nabi digolongkan di antara tujuh perkara yang merusak. Kata Rasul: “‘Jauhilah tujuh perkara yang merusak’. Para sahabat lantas bertanya: ‘Apa (tujuh perkara) itu, wahai Rasulullah?’ Jawab Rasul: ‘Menyekutukan Allah, sihir, membunuh jiwa yang dilindungi Allah kecuali dengan cara yang haq, memakan riba, memakan harta anak yatim, lari menghindar saat berkobarnya perang dan menuduh zina wanita yang dilindungi yang beriman dan yang lupa (yang tidak pernah membayangkan untuk melakukannya).” [HR. Bukhari 2560]

Namun begitu, banyak kaum muslimin (juga non muslim) yang melanggar ketentuan-ketentuan tersebut. Dalam keadaan begini, apa yang sebaiknya kita lakukan? Ada tuntunan-tuntunan Islami yang dapat diamalkan untuk berjaga-berjaga dari kemungkinan gangguan sihir atau jin. Di antaranya yang terpenting adalah membiasakan bacaan-bacaan (dzikir-dzikir) yang disyari’atkan. Salah satunya adalah membaca ayat Kursi setiap selesai menunaikan ibadah salat fardlu; membacanya (ayat Kursi) ketika hendak tidur; membaca surat-surat al-Ikhlas, al-Falaq dan al-Naas setiap usai melaksanakan salat fardlu; membaca ketiga surat tadi setelah subuh (sebelum matahari terbit) dan di awal petang (setelah matahari terbenam.

Juga dianjurkan setelah melakukan salat Subuh membaca dua ayat terakhir dari surat al-Taubat. Perlu juga memperbanyak membaca doa mohon perlindungan seperti “a’uudzu bikalimaatillaahittaammaati min syarri maa kholaq” (Saya berlindung dengan kalimat-kalimat Allah dari semua keburukan yang Allah ciptakan); “bismillaahilladzi laa yadlurru ma’asmihi syai un fil-ardli walaa fissamaai wahuwassamii’ul ‘aliim” (Dengan nama Allah, tidak membahayakan apa saja yang di bumi dan di langit dengan disertai [membaca] nama Allah) 3X di awal pagi dan awal petang.

Dan jangan lupa pula dengan semua doa-doa yang diajarkan al-Quran atau hadits.
Yang perlu Saudara sadari mula-mula adalah, bahwa anjuran untuk membaca bacaan-bacaan dzikir tersebut adalah dengan tujuan untuk mengingat Allah Swt. Jadi, upayakanlah jangan sekedar membaca namun hatinya kosong tanpa merasakan kehadiran Allah (Yang Maha Dekat), memohonlah dengan segala kekhusyukan, dan kesungguhan.

Adapun bacaan-bacaan yang selama ini Saudara amalkan adalah termasuk kategori dzikir-dzikir yang baik, yang tentu saja sangat berguna bagi Saudara sendiri maupun bagi segala sesuatu yang berhubungan dengan Saudara.

Berikut ini saya sebutkan beberapa do’a yang saudara minta. (Untuk lebih lengkap lagi bisa didapat dari buku-buku kumpulan dzikir yang biasanya banyak menyertakan bacaan-bacaan dzikir ‘ma’tsuur’ (sesuai yang diajarkan Rasul).

Doa saat hendak tidur: “bismillaahi amuutu wa ahyaa” (beserta Allah saya hidup dan mati) [HR. Bukhari]; membaca ayat kursi [HR. Bukhari], disusul dengan dua ayat terakhir al-Baqarah [HR. Bukhari-Muslim], dan “allaahumma aslamtu nafsii ilaika, wa wajjahtu wajhii ilaika, wa fawwadltu amrii ilaika, wa aljaitu dhohrii ilaika, raghbatan wa rahbatan ilaika, laa malja’a walaa manjaa minka illaa ilaika, aamantu bikitaabika alladzii anzalta, wanabiyyika alladzii arsalta” (Ya Allah, aku pasrahkan jiwaku kepadaMU, memusatkan konsentrasiku kepadaMU, kupasrahkan semua urusanku kepadaMU, kepada Engkau pula badanku kuserahkan, tiada tempat berlindung kecuali kepadaMU, aku mengimani kitab yang Engkau turunkan, dan Nabi yang Engkau utus”.) [HR. Bukhori-Muslim].

Dan wirid setelah salat, banyak hadis Rasul yang menerangkan tentang bacaan-bacaan setelah menjalankan salat. Di antaranya adalah berikut ini:
1. laa ilaaha illallah wahdahuu laa syariikalah, lahul mulku walahul hamdu, yuhyii wa yumiitu wahuwa ‘alaa kulli syaiin qodiir (Tiada Tuhan selain Allah satu-satunya, tiada sekutu bagiNYA, hanya Dia lah yang memiliki kekuasaan dan segala puji, Dia yang memberi hidup dan mati, dan Mahakuasa atas segala sesuatu) (untuk salat Subuh dan Maghrib 10x).
2. Kedua: ayat kursi.
3. Ketiga: subhaanallaah 33x, al hamdulillah 33x, Allaahu akbar 33x, kemudian disempurnakan seratusnya dengan “laa ilaaha illallaahu wahdahuu laa syariikalah, lahul mulku waalahulhamdu wahuwa ‘alaa kulli syaiin qadiir”.
4. (sebagai pelengkap) Hasbunallaah wani’mal wakiil 20x atau semampunya.
5. astaghfirullaahal ‘adziim 20x atau semampunya.
6. sholawat kepada rasul 10x atau semampunya.
7. astaghfirullaah al-‘adziim alladzii laa ilaaha illaa huwa al-hayyu al-qoyyuum wa atuubu ilaih. 3x
8. Doa sebisanya untuk diri sendiri, keluarga dan yang lainnya. Kemudian diakhiri dengan membaca surat al-Fatihah.

Atau kalau ingin meringkas (saat terburu-buru), bisa memilih yang kedua, ketiga, solawat sekali dan ketujuh.
Hanya perlu ketahui juga, semua bacaan itu hukumnya hanyalah sunnat: dikerjakan dapat pahala, ditinggal tidak ada dosa. Dan diupayakan agar menyertainya dengan hati yang khusyu’ penuh peresapan. (*/Red)

 

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.