
Jakarta – Calon Presiden (Capres) nomor urut satu, Joko Widodo (Jokowi) yang mengatakan alat utama sistem senjata (alutsista) yaitu Tank Leopard bisa merusak jalan. Perkataan tersebut dibantah oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro yang mengatakan semua alutsista termasuk Tank Leopard sudah diuji, sebelum digunakan.
“Main Battle Tank bisa datang kemari, dia bisa masuk ke sungai, dia bisa masuk, bisa keluar. Karena sudah diuji,” ujar Purnomo di Jakarta, Selasa (24/06/2014).
Pengujian tersebut, kata Purnomo, telah dilakukan oleh TNI angkatan darat (AD). “Dan sudah dateng 2 unit disini. Kita tempatkan di divisi 2 kostrad di situbondo,” katanya.
Alutsista seperti tank leopard, menurut Purnomo memang sudah disesuaikan dengan kontur-kontur di daerah perbatasan-perbatasan antara Indonesia dengan negara tetangga.
“Oh iya. Kan sudah diteliti mereka. Makanya ada dikatakan technical specification yang dilakukan oleh user. Usernya siapa, angkatan darat,” jelasnya.
Tank leopard itu, lanjut Purnomo, tidak akan merusak jalan karena sudah diuji melintasi jalan dari Surabaya ke Jawa Timur. “Tank yang ada sekarang di divisi 2 kostrad, itu sudah dijalankan dari Surabaya menuju Jawa Timur, enggak masalah, jalan lewat jembatan enggak masalah,” ungkapnya.
Selain itu, Purnomo menjelaskan bahwa pengadaan Tank Leopard sudah melalui proses yang panjang dan Indonesia sangat membutuhkan alutsista seperti Tank Leopard tersebut. Karena, Jenis tank yang sudah dimiliki oleh Indonesia sebelumnya tidak secanggih tank leopard.
“Jadi, kami di Kementerian Pertahanan memproses yang sifatnya bottom up, kemudian kita pilih, dan jatuhnya pilihan kepada Leopard,” jelasnya.
Menurut Purnomo, Main battle tank seperti leopard sangat penting bagi Indonesia. Karena, kita ada tiga perbatasan darat. “Perbatasan darat kita kan bersatu dengan Malaysia, Papua Nugini,” ungkapnya.
Oleh karena itu, lanjut Purnomo, pembangunan kekuatan pertahanan itu sangat diperlukan. Terutama untuk pertahanan-pertahanan terhadap kalau ada ofensif atau agresi dari luar.
“Prinsip negara kita, kita tidak akan menyerang, tapi kita akan mempertahankan diri terhadap serangan dari luar,” pungkasnya.
Sebelumnya, dalam debat capres yang digelar KPU, Minggu (22/6) malam, Jokowi mengkritisi pembelian tank Leopard. Menurut Jokowi, tank tersebut tidak cocok dengan kondisi Indonesia. “Tank leopard terlalu berat, 62 ton. Lewat jalan kita, pasti jalannya akan rusak. Apalagi lewat jembatan kita, tidak kuat menahan 62 ton, akan rusak semua. Jika ingin membeli alutsista, harus dihitung apakah medan kita cocok dengan barang itu? Apa cuaca kita cocok?” lontar Jokowi. (Pur)