
Seorang pria telah ditangkap setelah pintu darurat pesawat Asiana Airlines dibuka saat akan mendarat di Korea Selatan.
Pesawat mendarat dengan selamat, tetapi beberapa penumpang pingsan dan lainnya dirawat di rumah sakit karena masalah pernapasan, lapor media setempat dilansir BBC, Jumat (26/5/2023).
Semua 194 penumpang selamat dari penerbangan, yang mendarat dengan selamat tetapi dengan pintu masih terbuka di Bandara Internasional Daegu pada hari Jumat.
Beberapa penumpang pingsan sementara yang lain mengalami masalah pernapasan dan dibawa ke rumah sakit, lapor media setempat.
Pria berusia 30-an itu ditangkap saat mendarat, kata kantor berita Yonhap.
Penerbangan OZ8124, sebuah jet Airbus A321-200, lepas landas dari Pulau Jeju pada hari Jumat sekitar pukul 11:45 waktu setempat (03:45 GMT).
Saat mendarat sekitar satu jam kemudian, seorang penumpang laki-laki membuka pintu darurat saat pesawat masih berjarak 250m dari permukaan tanah.
Video seorang penumpang yang dibagikan di media sosial menunjukkan celah di sisi kiri pesawat dan angin menerpa barisan penumpang yang duduk.
Pramugari tidak bisa menghentikannya karena pesawat hendak mendarat, kata saksi kepada media setempat.
Mereka mengatakan pria itu juga mencoba melompat keluar dari pesawat setelah membuka pintu.
Penumpang menggambarkan kepanikan di pesawat.
“Situasi kacau dengan orang-orang yang dekat dengan pintu tampak pingsan satu per satu dan pramugari memanggil dokter di pesawat melalui siaran,” kata seorang penumpang berusia 44 tahun kepada Yonhap.
“Saya pikir pesawatnya meledak. Saya pikir saya akan mati seperti ini,” tambahnya.
Beberapa anak usia sekolah juga ikut dalam perjalanan ke acara olahraga akhir pekan.
Ibu salah satu siswa mengatakan kepada Yonhap: “Anak-anak gemetar, menangis, dan ketakutan.”
Polisi mengatakan tersangka sejauh ini tidak memberikan penjelasan atas tindakannya, juga tidak mabuk pada saat penangkapannya.
“Sulit untuk melakukan percakapan normal dengannya,” kata seorang pejabat. “Kami akan menyelidiki motif kejahatan dan menghukumnya.” (BBC/Red)