Senin, 6 Mei 24

Mengapa Nagasaki-Hiroshima Bisa Dihuni, Tapi Chernobyl Ukraina Tidak?

Mengapa Nagasaki-Hiroshima Bisa Dihuni, Tapi Chernobyl Ukraina Tidak?
* Pembangkit nuklir Chernobyl, di Chernobyl, Ukraina. (AP/CNBC)

Sekitar 77 tahun lalu, tepatnya pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945, penerbang Amerika Serikat (AS) menjatuhkan bom nuklir Little Boy dan Fat Man ke kota Hiroshima dan Nagasaki di Jepang.

Puluhan tahun kemudian, pada tanggal 26 April 1986, reaktor nomor empat di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl di Ukraina meledak.

Saat ini, lebih dari 1,6 juta orang tinggal di Hiroshima dan Nagasaki, namun zona eksklusi Chernobyl, area seluas 30 kilometer persegi di sekitar pabrik, relatif tidak berpenghuni.

Ada alasan mengapa Nagasaki-Hiroshima dapat dihuni, tetapi tidak dengan Chernobyl, meski wilayah-wilayah tersebut terpapar radiasi nuklir.

Melansir Gizmodo, kebanyakan ahli setuju bahwa daerah di zona eksklusi Chernobyl 30 kilometer sangat terkontaminasi dengan isotop radioaktif seperti cesium-137, strontium-90 dan yodium-131. Oleh karena itu, kawasan tidak aman untuk tempat tinggal manusia.

Sementara baik Nagasaki maupun Hiroshima tidak mengalami kondisi ini. Perbedaan ini disebabkan oleh tiga faktor, yakni reaktor Chernobyl memiliki lebih banyak bahan bakar nuklir; jumlah radiasi tersebut jauh lebih efisien digunakan dalam reaksi; dan seluruh kekacauan meledak di permukaan tanah.

Diketahui bom nuklir Little Boy memiliki sekitar 140 pon uranium, dan Fat Man mengandung sekitar 14 pon plutonium dan reaktor nomor empat memiliki sekitar 180 ton bahan bakar nuklir.

Hanya sekitar dua pon uranium Little Boy yang benar-benar bereaksi. Demikian juga hanya sekitar dua pon plutonium Fat Man yang mengalami fisi nuklir. Namun, di Chernobyl, setidaknya tujuh ton bahan bakar nuklir terlepas ke atmosfer.

Selain itu, karena bahan bakar nuklir meleleh, radioisotop yang mudah menguap dilepaskan termasuk 100% xenon dan kripton, 50% yodium radioaktifnya, dan antara 20-40% cesiumnya.

Berbicara soal lokasi, bom nuklir Fat Man dan Little Boy diledakkan di udara, ratusan kaki di atas permukaan bumi. Akibatnya, puing-puing radioaktif terangkat dan disebarkan oleh awan daripada menetap ke dalam bumi.

Sebaliknya, ketika reaktor nomor empat meleleh di permukaan tanah, tanah mengalami aktivasi neutron, di mana neutron yang sudah aktif dalam bahan bakar yang terbakar bereaksi dengan tanah sehingga menjadi radioaktif.

Inilah alasan mengapa Chernobyl tidak dapat dihuni, sementara kota Nagasaki dan Hiroshima masih memiliki penduduk yang tinggal di sana.

Negara Pemilik Nuklir Terbanyak di Dunia, Total 13.000 Bom
Perang masih terus terjadi antara Rusia dan Ukraina. Meski kedua pihak akhirnya melakukan negosiasi di Belarusia, Senin (28/2/2022), namun pertempuran masih terjadi dan belum ada tanda gencatan senjata.
Hal ini bukan tanpa sebab. Rusia merupakan salah satu negara dengan nuklir terbanyak di dunia. Presiden Rusia Vladimir Putin bahkan memerintahkan pertahanan nuklir untuk bersiaga karena menganggap Barat tak bersahabat Minggu.

Namun sebenarnya bukan hanya Rusia, ada sembilan negara yang memiliki nuklir di dunia, dengan total 13.000 bom. Ini tercatat data Arms Control Association (AC) 2021.

Data ini mengacu pada jumlah hulu ledak yang dimiliki tiap negara. Hulu ledak (warhead) adalah senjata penghancur yang dikirim kepada target menggunakan roket, misil, atau torpedo.

“Lebih dari 90% dikuasai Rusia dan Amerika. Sekitar 9.600 hulu ledak nuklir di bawah kendali militer dan sisanya menunggu pembongkaran,” tulis badan itu.

Berikut 10 terbanyak dikutip CNBC Indonesia, Selasa (1/3/2022):

1. Rusia: 6.257

2. Amerika Serikat (AS): 5.550

3. China: 350

4. Prancis: 290

5. Inggris: 225

6. Pakistan: 165

7. India: 156

8. Israel: 90

9. Korea Utara: 40-50

Sebenarnya ada konsensus antara negara-negara pemilik senjata nuklir seperti AS, Rusia, China, Inggris, dan Prancis. Mereka tidak akan menggunakan senjata nuklir dalam berperang.

Janji tersebut diperbarui pada awal Januari 2022 seiring dengan memanasnya hubungan Rusia dan Ukraina. Senjata nuklir memiliki efek mengerikan seperti peristiwa bom atom di Hiroshima dan Nagasaki yang menewaskan ratusan ribu manusia, belum lagi efek radiasinya. (CNBCIndonesia/Red)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.