Jumat, 19 April 24

Menentang ‘Hari Menghukum Muslim’ di Inggris

Menentang ‘Hari Menghukum Muslim’ di Inggris
* Remaja Inggris memperlihatkan rasa persatuan melawan kejahatan kebencian atas umat Muslim. (BBC)

Warga internet di Inggris mengungkapkan dukungan atas umat Muslim setelah beredarnya surat yang menyerukan tindakan kekerasan atas mereka pada ‘Hari Menghukum Islam’.

Polisi sedang menyelidiki surat yang beredar sejak Maret lalu di internet yang isinya adalah memberi poin kepada aksi kekerasan terhadap umat Muslim pada hari yang ditetapkan sebagai tanggal 3 April.

Empat anggota kubu oposisi Partai Buruh juga menerima surat tersebut.

Namun para pemuka masyrakat Inggris menegaskan kepada umat Muslim untuk tidak mengubah perilakunya karena taktik yang meresahkan tersebut.

Tagar #PunishAMuslimDay (Hari Menghukum Islam) itu langsung mendapat tanggapan dari #LoveAMuslimDay (Hari Mencintai Islam) dan #WeStandTogether (Kita Berdiri Bersama) dengan lebih dari 42.000 cuit, yang sebagian besar isinya mendesak agar umat Islam mengabaikan ancaman tersebut.

Dalam pernyataannya Kepolisian Metropolitan London mengatakan bahwa pada saat ini tidak ada informasi yang bisa dipercaya yang memperlihatkan aksi kriminal akan terjadi.

“Kami menyarankan jaringan agama setempat dan komunitas mengambil bagian dalam kampanye #WeStandTogether,” tambah pernyataan tersebut.

Terganggu dengan laporan tentang meningkatnya kejahatan kebencian di Inggris dan beredarnya video seorang perempuan Muslim yang diserang di sebuah rumah sakit di Amerika Serikat, sejumlah orang mengungkapkan kegelisahan atas keamanan pribadinya.

Sebuah organisasi yang mengamati kejahatan anti-Muslim, Tell Mama, mengatakan kepada BBC bahwa mereka sudah menyampaikan kepada polisi bukti tentang 20 kasus yang menerima surat yang merujuk pada ‘Hari Menghukum Islam’.

“Kami yakin komunitas Muslim bereaksi dengan toleransi,” jelas Iman Atta Direktur Tell Mama

Dalam pesan Twittern-nya, Tell Mama juga meminta orang agar melaporkan kejahatan anti-Muslim dan memberikan beberapa saran untuk menjaga keamanan diri.

Sementara ada juga seruan dari sesama pengguna kerudung agar lebih berhati-hati pada 3 April, yang ditetapkan sebagai ‘Hari Menghukum Islam’ oleh surat yang meresahkan tersebut.

Akun Dinatokio berikut menganjurkan agar perempuan Islam mengganti kerudung dengan topi wol pada hari tersebut.

Perempuan yang menggunakan jilbab dan burka dianggap lebih mudah menjadi sasaran Islamofobia karena memang bisa terlihat langsung. Itulah sebabnya sebagian dari mereka mengatakan tidak akan ke luar jika tidak perlu.

Seorang wartawan, Lina Serena, menulis: “[Saya] tadinya tidak gelisah dengan #PunishAMuslimDay tapi sekarang ya. Memikirkan Muslim, khususnya perempuan Muslim yang bisa terlihat di seluruh Inggris yang tidak bisa memilih untuk tetap di dalam rumah. Waspadalah.”

Sedang perempuan lain mengusulkan agar para perempuan Muslim itu membawa selendang leher sebagai cadangan sehingga jika jilbab mereka diambil paksa oleh orang, maka langsung ada penggantinya. “Tetap bersama perempuan, buat dia aman & telepon polisi,” tambah perempuan itu.

Bagaimapun sejumlah perempuan menegaskan tidak akan mengibah praktik agama mereka karena itu berarti ‘menyerah pada kebencian’.

Asha Iqbal, pendiri dari organisasi kesehatan mental, Reformasi Generasi, mengatakan tetap melakukan hal yang biasanya sehari-hari dan menyarankan agar orang menjadi saksi bagi kejahatan kebencian.

Dan seorang pemilik warung kopi di Manchester, Manzoor Ali, siap memberikan teh, kue, dan biskuit gratis untuk orang-orang yang melewati warungnya pada hari yang disebutnya sebagai ‘Hari Membasmi Kebencian’. (bbc.com/indonesia)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.