Jumat, 26 April 24

Mencintai karena Allah

Mencintai karena Allah
* Ilustrasi suami dan istri. (Sumber foto: dakta.com)

 

Jadi kalau ada saudara kita yang rajin shalat, rajin puasa, rajin datang ke kajian, memperlihatkan akhlak dan adab yang mulia, kemudian kita mencintainya, maka kabar gembira. Akan dirasakan manisnya iman.

Kedua, mencintai karena Allah merupakan tali Islam yang paling kuat. Bara’ bin ‘Azib radhiyallahu ‘anhu berkata, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

 إِنَّ أَوْثَقَ عُرَى الْإِيمَانِ: أَنْ تُحِبَّ فِي اللهِ، وَتُبْغِضَ فِي اللهِ

“Sesungguhnya tali Islam yang paling kokoh adalah kau mencintai karena Allah dan membenci karena Allah subhanahu wa ta’ala,” (HR. Ahmad)

Ketiga, mencinta karena Allah merupakan bukti kesempurnaan iman. Rasulullah bersabda dalam hadits yang shahih dikeluarkan oleh Abu Dawud dan yang lainnya:

مَنْ أَحَبَّ لِلَّهِ، وَأَبْغَضَ لِلَّهِ، وَأَعْطَى لِلَّهِ، وَمَنَعَ لِلَّهِ فَقَدِ اسْتَكْمَلَ الْإِيمَانَ

“Barangsiapa mencintai orang lain karena Allah, membenci orang lain karena Allah, ia memberi kepada orang lain karena Allah dan tidak memberi juga karena Allah, maka sungguh imannya telah sempurna,” (HR. Abu Dawud).

Wallahu a’lam bish shawab. 

(Drs. H. Tb Syamsuri Halim, M.Ag, Pimpinan Majelis Dzikir Tb. Ibnu Halim, dan Dosen Fakultas Muamalat STAI Azziyadah Klender)

Pages: 1 2 3

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.