Subang – Memasuki musim hujan tingkat hunian ruang perawatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciereng, Kabupaten Subang, Jawa Barat, mengalami peningkatan. Banyak pasien yang dilayani dengan menggunakan tempat tidur tambahan berupa veltbed. Wakil Direktur RSUD Ciereng dr. Dwinan Marchiawati mengatakan, jumlah pasien yang masuk ke Intalasi Gawat Darurat (IGD) saat ini ada 450 orang, terdiri dari pasien anak usia dini, pasien bedah dan pasien non bedah.
“Hampir 75 persen dari jumlah pasien tersebut menginap,” katanya kepada wartawan, Jumat (16/1/2015).
Untuk mengantisipasi membludaknya pasien tersebut, pihaknya meminjam 30 veltbed dari Dinas Sosial sebagai tempat tidur bagi pasiennya. “Pasalnya kapisitas RSUD Ciereng idelanya hanya 255 pasien, otomatis ini sudah over kapasitas,” tuturnya.
Penyakit yang diderita pasien didominasi oleh penyakit panas tinggi. Hampir 80 persen pasien dilayani dengan layanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). “Penyakit disebabkan virus. Hal itu karena cuaca ektrem yang terjadi akhir-akhir ini,” katanya.
Terkait penyakit demam berdarah dengue (DBD), Dwinan mengatakan RSUD Ciereng saat ini menangani sebanyak 34 pasien yang terserang DBD.
Desr yang dirawat di RSUD Ciereng baru mendapat ruangan setelah dirinya berada di ruang IGD selama satu malam satu hari.” Iya penuh banget, ini baru dapat ruangan setelah lama menunggu,” katanya.
Akibat jumlah pasien yang membludak, banyak pasien yang akan berobat ke RSUD mengurungkan niatnya dan ada pula yang dirujuk ke rumah sakit lain. “Kejadian ini saya minta bisa menjadi perhatian pemerintah ke depan,” pungkasnya. (Teddy Widara)
