Selasa, 16 April 24

Melani Blusukan Cari Pengusaha UKM

Melani Blusukan Cari Pengusaha UKM

Jakarta, Obsessionnews – Sebagai anggota DPR RI yang mewakili daerah pemilihan Jakarta Selatan, Jakarta Pusat dan Luar Negeri, Melani ‎Leimena Suharli sudah cukup dikenal di kalangan masyarakat Jakarta, baik dari kalangan atas maupun kalangan bawah. Sebab, banyak hal yang sudah ia kerjakan untuk memberdayakan konstituennya.

Berlatar belakang sebagai pengusaha dan ditempatkan di Komisi VI DPR yang membidangi persoalan industri, perdagangan UKM dan BUMN, Melani merasa sangat cocok untuk mendekatkan diri melalui bidang tersebut dengan masyarakat di daerah pemilihannya. Lalu apa saja yang sudah dilakukan Melani?

‎Kepada Tim Obsession Media Group (OMG) Melani menceritakan banyak hal tentang pengalamannya mengunjungi masyarakat di daerah pemilihanya. Politisi Partai Demokrat ini sejatinya mengatahui banyak produk-produk UKM di Jakarta yang menarik untuk dipublikasikan secara luas sehingga bisa menghasilkan nilai ekonomi.

Dalam kegiatannya saat reses di DPR, Melani mengaku selalu mencari mana produk-produk UKM khas Jakarta yang layak untuk dikapitalkan. Tidak jarang ia harus blusukan ke gang-gang sempit di perkampungan Jakarta, untuk melihat dengan jelas kondisi masyarakat sekitar dan bagaimana cara mereka bekerja.

‎”Saya kerap mendatangi dapil-dapil saya mana sih orang-orang pengusaha UKM yang lebih khusus usaha di khas Betawi. Misalnya saya datangi pembuat roti Buaya sebenarnya roti khas Betawi enak. Tapi, kenapa tidak ada yang terkenal makanya saya datangi orang yang bikin roti Buaya itu,” ujar Melani.

Sepintas orang memang banyak yang tidak tahu apa itu Roti Buaya makanan khas Betawi, yang keberdaannya hampir punah karena tidak dilestarikan. Roti ini sebenarnya adalah roti manis berbentuk Buaya yang biasanya dihadirkan pada saat acara pesta pernikahan atau kenduri bagi masyarakat Betawi.

Masyarakat Betawi sangat percaya bahwa Buaya seumur hidup hanya kawin sekali. Sehingga memiliki nilai filosofi agar pasangan orang Betawi yang menikah dapat langgeng menjalani sampai akhir hayat. Kemudian, Buaya juga dianggap sebagai hewan yang sabar dalam mencari mangsa. Sifat-sifat ini dipandang memiliki nilai yang positif.

Melani sendiri berupaya bagaimana makanan khas Betawai ini kembali dikenal oleh masyarakat secara luas. Sebab, jika Roti ini bisa terkenal maka, akan mengangkat kebudayaan Betawi di tingkat nasional bahkan, diproyeksikan kedepan mampu menggerakkan perekonomian masyarakat.

Caranya bagaimana? Menurutnya, bila saat ini roti Buaya hanya dihadirkan pada saat pesta pernikahan dengan bentuk yang agak besar. Melani mencoba mempromosikan agar roti Buaya dibuat dalam bentuk yang kecil seperti kue Unyil di Bogor. Dengan begitu, roti Buaya bisa dihadirkan dimana saja dan kapan saja.

Melani yakin, jika itu mampu dibiasakan oleh masyarakat Betawi, semua orang di Jakarta nantinya akan mengatahui apa itu roti Buaya. Logikanya jika sudah banyak yang tahu, pastinya akan banyak permintaan di pasar, dan dengan sendirinya roda ekonomi masyarakat akan berputar.

‎”Jadi waktu itu saya pernah berfikir kenapa tidak bikin kecil kecil saja seperti di Bogor ada kue si Unyil. Akhirnya sekarang banyak yang mulai bikin roti keci-kecilan,” terangnya.

Agar roti Buaya itu terlihat lebih menarik, Melani juga tidak segan-segan membantu masyarakat untuk membuat kemasan roti.
‎”Karena itu saya mengandeng salah satu barang milik negara dan PNM pernyataan modal madani. Jadi nanti kan bisa selain juga memberikan modal kerja tapi juga pelatihan,” paparnya.

Selain itu, Melani juga berupaya memperkenalkan minuman khas Betawi yakni Bir Pletok. Meski namanya Bir minuman ini tidak mengandung alkohol. Ini adalah minuman tradisional orang Betawi yang dibuat dari campuran rempah-rempah seperti jahe, daun‎ pandan wangi, daun serai, dan ditambah kayu secang agar lebih wangi.

Melani menawarkan, agar minuman yang enak disajikan pada saat cuaca dingin ini dibuat dalam bentuk kemasan yang ukurannya kecil. Kemudian rasanya, bisa divariasi tanpa harus menghilangkan keaslian minumannya. Tujuannya, untuk menyesuaikan lidah masyarakat yang berbeda-beda.

‎”Misalnya Coca Cola kalau di Australia itu beda rasanya dengan di Indonesia. Kalau di Australia itu sukanya sodanya yang menyengat, kalau di Indonesia kan sukanya yang biasa. Jadi Bir Pletok khas Betawi juga harus begitu sesuaikan dengan orang,” terangnya.

Kemudian ada juga ondel-ondel. Menurut Melani kalau ondel-ondel selama ini terlihat besar kenapa tidak buat dengan ukuran yang kecil-kecil seperti wayang. Ia ingin ada variasi dengan dibuat yang lucu tidak terlalu seram agar orang tidak jenuh dengan kesenian Jakarta yang kerap tampil secara monoton.

Selain makanan dan minuman, Melani juga melihat ada potensi lain dari UKM ‎Betawi yang menarik untuk dipublikasikan secara luas. Misalnya batik khas Betawi. Berbeda dengan yang lain, batik Betawi memiliki corak warna yang lebih cerah motifnya banyak diambil dari budaya dan masyarakat sekitar. Seperti ondel-ondel, Sungai Ciliwiung dan peta Ceila atau ada juga motif Nusa Kelapa.

Batik ini memang semakin langka ditemukan di pasaran. Namun, ‎setelah Melani blusukan, ia mengaku jadi tahu ternyata masih ada orang di Cilandak Jakarta Selatan yang masih mau membuat batik khas Betawi. Awalnya, di berfikir orang tersebut membuat karena ada orderan untuk pembuatan batik khas Jogjakarta atau Pekalongan. Ternyata bukan, batik tersebut adalah batik Betawi.

‎”Malah waktu itu pas saya datang, ada juga orang Jepang yang datang, langsung beli. Saya bilang ke masyarakat sekitar, ini bagus sekali jangan sampai ini punah,” ungkapnya.

‎Kemudian, mantan Wakil Ketua MPR ini ikut membantu memasarkannya, caranya dengan membawa batik Betawi ke ajang pameran nasional. Atau pada saat pelaksanaan Kongres Demokrat di Surabaya kemarin, ia mengaku ikut membantu mendirikan stand untuk penjualan batik Betawi. “Nanti biaya standnya dari saya,” tuturnya.

‎”Waktu Kongres Demokrat saya ikut-ikut bawah di pameran ada yang beli juga, batiknya Ibu Ani malah beli batik Betawi, Roti Buaya juga banyak yang beli laris,” tambahnya.

‎Melani menjelaskan, sebagai anggota DPR dirinya hanya ingin agar masyarakat di daerah pemilihanya kreatif mengasah kemampuannya untuk bisa dimanfaatkan menjadi nilai ekonomi. Sebab, berdasarkan hasil pengamatannya, sebenarnya banyak sesuatu hal positif di masyarakat yang bagus untuk dikembangkan.

Ia sadar, ‎dirinya belum bisa memberikan bantuan yang banyak kepada masyarakat dalam bentuk materi. Namun, Melani selalu siap untuk memberikan ide dan gagasannya, terkait pengembangan usaha kecil dan menengah di masyarakat. “Kalau mereka lebih maju kan kita kan ikut senang meskipun kita nggak ikut saham atau apa. Tapi ikut menyumbangkan ide,” ungkapnya.

Masih banyak ide dan gagasan Melani yang sudah disumbangkan untuk warga Jakarta. Ia perfikir dengan banyaknya UKM di Jakarta yang maju, maka ekonomi masyarakat pelan-pelan akan maju. Mereka yang awalnya tidak tertarik berwirausaha, lama-lama juga akan tertarik dan ikut bergabung.

Jadi menurutnya, dari segi UKM saja jika berhasil bisa mengentaskan kemiskinan di Jakarta. ‎Sebab, dimana-mana kemiskinan agar berakibat buruk pada pola hidup di masyarakat. Seperti meningkatnya angka kriminalitas, karena pengangguran. Terlebih Jakarta adalah kota besar dan penuh dengan tantangan. (Albar)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.