
Jakarta – Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (ARB) mengatakan, kader-kader muda di partainya yang melontarkan wacana percepatan munas Partai Golkar merupakan orang-orang yang tidak memiliki hak suara di partai.
“Yang ngomong itu semua tidak punya hak suara,” ujar ARB sembari tertawa saat ditemui wartawan di acara koalisi merah putih di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat , Senin (14/7/2014).
Pria yang lebih akrab disapa Ical ini juga menyampaikan, percepatan Munas hanya bisa dilakukan jika terdapat restu dari 2/3 DPD II Golkar atau ada Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas).
“Tidak ada juga suara daerah yang menginginkan munas dipercepat,”ungkapnya.
Seperti diketahui, beredar wacana percepatan Munas untuk melengserkan Ical dari kursi Ketua Umum Partai Golkar. Wacana ini diserukan sejumlah kader muda Golkar, salah satunya yang tergabung dalam Poros Muda Indonesia.
Perwakilan Poros Muda Indonesia, Indra J Piliang menilai Ketua Umum Golkar selanjutnya harus merupakan sosok yang mau bekerja keras dan tidak mengambil kekuasaan untuk kepentingan dirinya sendiri. Oleh karena itu, Indra mengatakan bahwa kader muda Golkar siap mengambil alih kepemimpinan Golkar 2014-2019.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar, Idrus Marham mengungkapkan percepatan Munas tidak akan terjadi, karena segala pergerakan Partai Golkar harus mengikuti keputusan Rapimnas yang telah diambil beberapa waktu lalu.
“Golkar itu kuat karena ada sistem. Didalam sistem itu ada aturan, ada AD/ART, ada keputusan rapimnas yang harus diikuti,” ujar Idrus.
Ketika Idrus ditanya apakah Golkar akan beralih ke kubu Joko Widodo-Jusuf Kalla (JK) apabila pasangan Capres nomor urut satu yaitu Prabowo-Hatta kalah? Menurutnya, kubu Prabowo yakin menang atas pilpres 2014 ini, jadi tidak ada pikiran sejauh itu .
“Kita yakin menang, ‘ngapain’ ada pikiran begitu,” pungkasnya.(Pur)