
(foto: Setpres)
Rudi
Jakarta-Keputusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk melaunching akun twitternya dalam waktu dekat ini semata-mata didasari keinginan SBY untuk menjadi bagian dari netcitizen. SBY juga ingin menjadi bagian denyut dari warga biasa dan membenamkan diri untuk terlibat dalam dialog bebas dan setara. Hal ini dikemukakan Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Politik Daniel Sparringa di Jakarta, Kamis (11/4) malam.
“Ini juga bagian dari pengejawantahan SBY sebagai seorang demokrat yang terlibat dalam memperkuat citizenship atau kewarganegaraan. Ini juga langkah SBY untuk memperdalam demokrasi dan memberi makna yang lebih sejati untuk membangun kepercayaan dan kerjasama di antara warga Indonesia bahkan warga dunia,” kata Daniel.
Selain itu, lanjut Daniel, ini juga sejalan dengan kehendak Presiden SBY untuk memperluas jangkauan komunikasi publiknya dalam sisa masa pemerintahannya. “Pendekatan ini memang merupakan bagian dari tujuannya, agar Presiden SBY dapat meningkatkan efektivitas kepemimpinan politiknya dalam menavigasi pemerintahannya,”.
Mengenai kemungkinan adanya kritik tajam dari para follower akun twitter SBY, Daniel Sparringa menilai itu adalah bagian dari upaya memelihara koneksi dengan publik. “SBY menerima semua konsekuensi itu, termasuk yang terburuk dari semuanya, yaitu ia harus melayani ocehan dan celotehan dari yang lucu tetapi kurang relevan hingga sinisme yang ekstrem,” papar pemegang gelar doktor dari Flinders University of South Australia itu.