Jakarta, Obsessionnews.com – Langkah Mahfud MD menjadi calon wakil presiden mendampingi Joko Widodo (Jokowi) batal, setelah dalam hitungan menit Jokowi memutuskan memilih Ma’ruf Amin sebagai pendampingnya. Mahfud yang sebelumnya diminta stand bay akhirnya pergi dari Menteng.
Mahfud pergi ke kantornya yang berada di jalan Dempo, Matraman, Jakarta Timur. Tak lama kemudian politikus PDIP Maruara Sirait datang menemui Mahfud yang masih berada di kantornya. Maruarar mengajak Mahfud untuk menemui Jokowi ke Istana, sesuai arahan Jokowi.
“Iya mau ketemu teman di Istana,” kata Mahfud di lokasi, Kamis (9/8/2018).
Mahfud dan Maruarar lalu keluar kantor. Keduanya sempat bingung akan menggunakan mobil yang mana untuk menuju ke Istana. Rupanya, Mensesneg Pratikno sudah menyiapkan mobil khusus untuk Mahfud datang ke Istana.
“Tadi yang telepon Pak Pratikno, sudah ada mobil di depan Bapak,” ungkap Mahfud.
Mahfud dan Maruarar akhirnya memutuskan untuk menumpangi mobil yang sudah disiapkan oleh Pratikno. Selama dalam perjalanan, Maruarar mengaku sempat memberi semangat kepada Mahfud dalam menghadapi dinamika politik yang berkembang.
“Saya terus temani beliau dan memberikan semangat. Beliau adalah negarawan sejati,” ujarnya.
Mahfud menghormati keputusan Jokowi. Dia mengaku tak kecewa dan menyebut keutuhan NKRI lebih penting dibandingkan perebutan kursi cawapres. “Bagi kita yang terpenting NKRI ini terawat dengan baik. Keberlangsungan NKRI jauh lebih penting daripada sekedar nama Mahfud MD dan Makroef Amin,” cuit Mahfud di akun twitternya @mohmahfudmd, Jumat (10/8/2018).
Mahfud menambahkan dirinya sudah berusaha secara agama. Namun, takdir Tuhan berkehendak lain. “Secara agama, saya dkk sudah berusaha tapi Tuhan jua yang menentukan. Tidak ada daya atau hal yang bisa diberdayakan tanpa izin Allah,” terangnya.
Mahfud menambahkan keputusan Jokowi merupakan hak dan mekanisme konstitusional. Dia kemudian mengajak masyarakat untuk menjaga NKRI. “Mari kita terus dengan rumah NKRI. NKRI adalah anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa kepada kita bangsa Indonesia. Ikuti terus poros-poros konstitusional yang berlaku,” ajak Mahfud.
Dalam tweetnya yang lain Mahfud juga mengaku tidak kecewa dengan keputusan Jokowi untuk memilih Ma’ruf Amin. Dia minta Jokowi tak perlu merasa bersalah dengan keputusannya.
“Keputusan Pak Jokowi itu adalah realitas politik yang tak terhindarkan. Meski kaget saya tidak kecewa. Saya sudah bertemu berdua dengan Pak Jokowi. Saya memaklumi pilihan itu sulit dihindarkan. Saya bilang, Pak Jokowi tak perlu merasa bersalah. Itu hak beliau untuk memutuskan yang terbaik,” terangnya. (Albar)
