Sabtu, 20 April 24

Mardani H. Maming Memimpin Kebangkitan Pengusaha Muda

Mardani H. Maming Memimpin Kebangkitan Pengusaha Muda
* Ketua Umum BPP HIPMI Mardani H. Maming. (Dok Pribadi)

Para anggota HIPMI, lanjut Mardani, adalah pengusaha muda yang punya visi dan energi besar dalam dunia wirausaha. Potensi ini harus dimanfaatkan pemerintah daerah dengan memberi mereka akses dan kesempatan bekerja dan berusaha seluas mungkin.

“Jika ini dapat terlaksana dengan baik maka dampaknya tentu akan dirasakan daerah juga. Di daerah akan lahir pengusahapengusaha hebat yang akan memberi peluang masuknya investasi, membuka lapangan kerja baru, tumbuhnya industri dan perdagangan, sehingga akan turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat,” tandas pria ramah ini.

Lebih Dekat dengan Mardani

Di sela kesibukannya, Mardani ternyata juga seperti anak muda kebanyakan lainnya yang memanfaatkan waktu senggangnya untuk bersantai bersama keluarga tercinta atau teman-temannya, walau hanya untuk sekadar berbincang.

“Saya selalu berusaha memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Usai lelah bekerja, saya siapkan waktu agak panjang untuk berkumpul keluarga, bersama istri dan anakanak. Bagi saya keluarga adalah segalanya karena dukungan dan doa merekalah saya bisa sukses seperti saat ini,” ujar Mardani.

Menjadi sosok dengan mobilitas tinggi, bagi Mardani menjaga kesehatan adalah hal yang penting. “Kesehatan itu mahal dan sangat berharga,” tegasnya.

Karenanya, ia pun selalu menyempatkan diri untuk berolahraga. Lebih lanjut, Mardani mengatakan, ia memiliki banyak hobi, antara lain jalan-jalan atau traveling. “Kadang, saat sedang bekerja juga saya melakoninya untuk melepas penat. Selain itu, saya juga suka menonton film. Jika ada waktu, biasanya saya menonton film bersama keluarga atau teman. Film yang saya suka tonton adalah film nasional karena saya ingin film Indonesia menjadi tuan rumah di negerinya sendiri,” imbuh Mardani.

Menariknya lagi, ia juga gemar olahraga yang menantang adrenalin, seperti off-road atau menunggangi sepeda motor trail. “Saat jadi Bupati saya sering blusukan dengan sepeda motor trail  ke desa dan pelosok,” kenangnya.

Ketika ditanya siapa sosok yang menjadi inspirator di hidupnya, dengan lugas Mardani menjawab, “Ayah saya, almarhum Haji Maming. Dari beliau lah, saya banyak belajar dan ditempa bagaimana menjadi pemimpin, pengusaha, dan orang yang pandai menghargai serta menghormati orang lain.”

Menutup pembicaraan, ia pun menguntai filosofi hidupnya, yakni hargailah waktu karena waktu tak mungkin mundur ke belakang. “Anak muda, jemputlah mimpimu selagi kamu muda karena waktu tidak akan bisa kembali, itulah modalmu yang tidak bisa dibeli orang lain dan kelak kamu bisa berguna bagi bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” pungkasnya.

# HIPMI Harus Menjadi Kawah Candradimuka

Jam terbang dan pengalaman Mardani di dunia bisnis tak perlu disanksikan lagi. Terlebih, prestasi di dunia politik saat ia menjadi kepala daerah, terbukti berhasil membangun Kabupaten Tanah Bumbu.

Rekam jejaknya tersebut kemudian mengantarkannya menjadi Ketua Umum HIPMI. Pria yang dikenal memiliki kepribadian tenang, cerdas, dan cepat tanggap ini dalam wawancara eksklusif dengan Men’s Obsession memaparkan banyak hal yang akan dilakoni HIPMI di bawah komandonya untuk melahirkan pengusaha baru yang bisa membangun Indonesia. Berikut petikannya.

Terpilih sebagai Ketua Umum HIPMI, Bapak bertekad untuk mencetak pengusaha muda yang tangguh, inovatif, dan berdaya saing pada era Revolusi Industri 4.0, lantas langkah apa saja yang dilakukan untuk mewujudkannya?

HIPMI akan melakukan beragam pelatihan, training, dan seminar bagaimana agar pengusaha muda melek terhadap IT pada era Revolusi Industri 4.0 termasuk para pelaku usaha UMKM kita yang harus didorong supaya mereka dapat memanfaatkan kecanggihan teknologi ini untuk memasarkan berbagai produk dan usaha mereka.

Pada era Revolusi Industri 4.0 ini pelayanan kepada pelanggan menjadi hal yang utama dalam bentuk kecepatan, ketepatan, dan kepastian. Tantangan tersebut bisa terjawab jika kita mampu memanfaatkan kecanggihan teknologi yang ada. Bahkan, jika memiliki kreativitas dan inovasi, banyak peluang usaha yang dapat diciptakan dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi yang ada. Buktinya, di Indonesia sudah banyak founder startup yang sudah sukses.

Lantas bagaimana HIPMI menyikapi hal tersebut?

HIMPI harus bisa menjadi kawah candradimuka untuk mencetak para pengusaha muda yang tangguh dan andal yang nantinya mejadi konglomerat baru. Sebagai wadah untuk meningkatkan kualitas SDM, strategi saya adalah HIMPI akan membuat dan mengembangkan lembaga pendidikan dan pelatihan bagi anggotanya agar dapat mengusai IT, manajemen usaha, promosi, desain, packaging, pemasaran, sampai mendapatkan sertifikat HAKI.

Para anggota HIPMI, khususnya pengusaha kecil menengah juga harus diberikan akses lebih luas dalam pengembangan hasil industrinya dan mengerjakan proyek-proyek pemerintah.

Di sisi lain, HIPMI akan terus mendorong dan mendukung pemerintah dalam sektor pembangunan infrastruktur untuk kelancaran akses distribusi di berbagai sektor dan penyempurnaan kurikulum pendidikan agar para siswa/i serta mahasiwa kita dapat lebih siap menghadapi berbagai tantangan serta peluang perkembangan teknologi yang semakin canggih dan variatif

Pembaruan kurikulum pendidikan seperti apa?

Kurikulum pendidikan yang seharusnya mulai mengarah pada pendidikan mental, salah satunya jiwa kewirausahaan. Sejak dini, kaum muda kita sudah harus diperkenalkan dan ditanamkan jiwa entrepreneuer, sehingga kelak mereka tidak ragu dan canggung terjun menjadi pelaku usaha.

Sehingga, ke depan kita dapat mengejar ketertinggalan kita dari sisi jumlah pengusaha yang belum ideal dibanding dengan jumlah pengusaha yang ada di negara tetangga kita, seperti Singapura dan Malaysia. HIPMI sendiri akan meningkatkan kualitas SDM para anggotanya melalui program pendidikan dan pelatihan. Saya juga berharap, ke depan HIPMI akan lebih sering turun ke bawah, bertemu anak muda baik di sekolah dan perguruan tinggi guna memotivasi anak muda kita untuk menjadi entrepreneur.

Apakah Bapak akan melanjutkan dan memperbaiki program HIPMI goes to school dan HIPMI goes to campus agar memberi multiplier effect bagi generasi muda yang berkarakter kewirausahaan?

HIPMI goes to school dan HIPMI goes to campus adalah program yang sangat baik dan harus diteruskan dan tingkatkan kuantitasnya. Para pengusaha, khususnya anggota HIPMI baik pusat maupun di daerah, harus lebih giat lagi menjalankan program ini. Datang ke sekolah dan kampus-kampus memberikan motivasi serta menularkan virus virus kewirausahaan kepada anak muda. Hal ini penting karena selama ini di sebagian masyarakat kita, masih melekat anggapan setelah lulus sekolah ataupun kuliah adalah menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Akibatnya, setiap tahun jumlah pelamar PNS terus bertambah. Sementara, peluangnya semakin kecil. Sudah saatnya, pemikiran semacam itu diubah. Anak muda harus berpikir melahirkan kreasi dan inovasi menjadi wirausaha. Terlebih, pada era Revolusi Industri 4.0 ini, menciptakan lapangan kerja dan menjadi pengusaha hebat seperti di negara-negara maju lainnya.

Bapak pernah mengatakan jika terpilih akan bertekad mendorong terbitnya kebijakan-kebijakan pemerintah yang akan melindungi para pengusaha kecil. Mohon dijelaskan terkait kebijakan itu?

Perlu adanya peraturan yang memberikan perlindungan dan kemudahan bagi para pengusaha kecil menengah, khususnya kepada pengusaha muda. Misalnya, proyekproyek pemerintah di bawah Rp200 juta, harus dikerjakan oleh pengusaha pemula kelas kecil menengah di semua daerah.

Pemerintah juga harus membatasi penguasaan usaha oleh investor asing. Perusahaan investor asing diwajibkan bekerja sama dengan pengusaha daerah. Mereka tidak boleh diberikan izin yang “sempurna”. Maksudnya, semua perizinan dan jenis usahanya tidak hanya dimiliki sendiri oleh mereka, melainkan diarahkan untuk bekerja sama dengan pengusaha daerah, sehingga bisa terbangun sinergitas antara pengusaha luar negeri dan daerah. Harus setengah dipaksa atau diwajibkan para pengusaha asing ini bekerja sama dengan pengusaha-pengusaha daerah. Ini yang harus kita pastikan dan jaga, jangan sampai perusahaan asing yang menjadi raja di tempat kita. Sedangkan, kita hanya menjadi penonton.

Halaman selanjutnya

Pages: 1 2 3

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.