Kamis, 25 April 24

Marak Perampokan, Angkot di Bandung Segera Dilengkapi Alarm

Marak Perampokan, Angkot di Bandung Segera Dilengkapi Alarm
* Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung Didi Ruswandi saat menghadaliri kegiatan Bandung Menjawab, di Ruang Media Lounge Balai Kota Bandung, Selasa (22/11/2016).

Bandung,  Obsessionnews.com – Untuk mengurangi tingkat kejahatan di angkutan umum, saat ini Dinas Perhubungan Kota Bandung melakukan pembenahan.

“Terkait adanya perampokan di dalam angkot, Dishub bekerjasama dengan kepolisian membuat sistem pengaman yang ada di angkutan umum,” jelas Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung Didi Ruswandi saat menghadiri kegiatan Bandung Menjawab, di Ruang Media Lounge Balai Kota Bandung, Selasa (22/11/2016).

Dishub  akan sebarkan kepada kepolisan, petugas lapangan termasuk di pos KPU yang bertugas mengawasi angkot,

“Jadi ketika sistem digunakan dan menyala, berarti angkot tersebut dalam bahaya,” ujarnya dan dibutuhkan waktu sekitar 1 bulan untuk persiapan.

“Transisi dalam satu bulan ini menggunakan lampu besar plus hazard. Jadi kalo lampu menyala bebarti di dalam angkot dalam bahaya,” jelasnya.

Ditambahkan Didi, Dishub bersama Diskominfo akan menggalakan kembali Panic Botton.

“Jadi ada pilihan, penumpang angkot jika ada masalah bisa menggunakan tombol panic di sopir atau juga panic botton,” tuturnya.

Selain sistem pengamanan, Dishub juga membenahi angkutan umum agar nyaman,

“Diantaranya buku bacaan, nantinya setiap angkot akan disediakan 20 buku. Lalu ada tempat sepeda dan wifi gratis,” jelasnya.

Ia menambahkan, kedepannya ingin memiliki radio transportasi,

“Jadi setiap angkot memiliki radio yang channelnya tidak bisa diubah. Aplikasi ini memberikan pengawasan kepada angkot serta memberikan informasi mengenai jalur angkot  di kota bandung,” jelasnya.

Selain itu, kedepannya Dishub akan membuat aplikasi Hayu Ngangkot, jadi kita hanya mengklik saja angkot yang akan di tumpangi,

“Dalam pembuatan aplikasi tersebut masih dalam proses, tinggal menunggu ponsel yang sudah siap digunakan. Sekitar 30 ponsel yang digunakan setiap trayek,”ujarnya.

Lanjutnya, salah satu cara untuk memajukan kota,  yaitu manusia harus berpindah menggunakan transportasi umum,

“Jika melihat pertimbangan ekonomi ialah menaikan tarif parkir, dengan tarif yang mahal, maka pengguna kendaraan pribadi akan berkurang. Kalau hal itu terjadi maka seluruh masyarakat akan berpindah ke transportasi umum, kemacetan pun berkurang, sehingga kemacetan di Bandung akan berkurang,” pugkasnya. (Dudy Supriyadi)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.