Jakarta, Obsessionnews – Mantan Menteri Keuangan yang juga mantan Kepala BKPM, Chatib Basri, memprediksi nilai tukar rupiah terus melemah hingga Lebaran (Juli) mendatang. Lantaran, dipicu spekulasi kenaikan suku bunga bank sentral AS (Fed rate) September 2015 mendatang. (Baca juga: Apa Kabar Rupiah Pagi Ini?)
“Rupiah akan melemah hingga lebaran disebabkan adanya normalisasi kebijakan moneter di AS. Kekhawatiran itu sudah terjadi sejak lama,” jelas Chatib Basri, yang kini menjabat Presiden Komisaris PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) di Grand Hyatt Jakarta, Rabu (17/6/2015).
Ia menambahkan, setiap kali menjelang Federal Open Market Committee (FOMC) meeting, pressure ke currency selalu terjadi, terutama terhadap setiap mata uang dunia.
“Jadi kita lihat di rupiah, ada di Rp13.300, belum Rp13.400, tapi tekanan itu memang ada di semua currency dan di semua negara yang disebut penghasil sumber daya alam. Brasil, Afrika Selatan … Bukan berarti bahwa ini fenomena yang akan dilepas begitu saja,” imbuhnya
Ia yakin Bank Indonesia (BI) dan pemerintah akan selalu menjaga pasar untuk memantau kondisi yang menjadi kecenderungan dalam situasi global yang sedang terjadi ini.
Selama belum ada kepastian soal kenaikan Fed rate, lanjutnya, market akan terus berekspektasi kurang bagus sampai price in.
“Menurut saya, rasanya kalau Juli tengah tahun mereka belum akan naikkan (Fed rate). Mungkin akhir tahun ini atau tahun depan. Tapi persepsi market setiap FOMC meeting, mereka berpikir bahwa The Fed (Federal Reserve/bank sentral AS) akan melakukan adjustment. Ini sudah selalu terjadi sejak September tahun lalu, setip menjelang FOMC meeting,” pungkasnya. (ant)
