Jumat, 26 April 24

Mangkir Pelantikan Anies, Sikap Djarot Dinilai ‘Kampungan’

Mangkir Pelantikan Anies, Sikap Djarot Dinilai ‘Kampungan’
* Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat tiba di Bandara Pulau Komodo.

Jakarta, Obsessionnews.com – Mangkir atau tidak mau datang menghadiri pelantikan dan serah terima jabatan gubernur DKI Jakarta yang baru penggantinya, sikap perilaku mantan Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat dinilai ‘kampungan‘. Bahkan, pendukung dan pengagum Djarot sendiri merasa kecewa dengan politisi PDI-P yang memilih “pelesir” ke luar daerah ketimbang menghadiri acara kenegaraan yang dilantik Presiden RI tersebut pada Selasa (17/10/2017).

Jacob Ereste
Jacob Ereste.

“Tidak hadirnya kang Djarot pada acara pekantikan dan serah terima jabatan Gubernur DKI Jakarta sangat mengecewakan saya sebagai pengagum beratnya,” sesal Jacob Ereste, pendukung Djarot, Selasa (17/10).

“Alangkah elegan dan mengesankan untuk dijadikan contoh dan panutan jika Djarot mau hadir dan menunjukkan dukungannya pada prosesi pelantikan Anis – Sandi yang menggantikannya,” sesal dia pula.

“Rasa hormat dan tabik saya tidak tergambarkan.manakala Djarot melakukannya dengan legolilo (legowo, red),” ucap Ereste menyayangkannya.

Ia pun menilai, kemangkiran Djarot pada pelantikan dan mestinya diiringi dengan acara serah terima jabatan Gubernur DKI Jakarta dari Djarot tanpa Ahok bisa menjadi contoh tradisi pelepasan jabatan juga menunjukkan kedewasaan kepemimpinan di Indonesia, sehingga terkesan lebih beradab.

“Tidak hadirnya Djarot pada acara pelantikan dan serah jabatan, jadi mengesankan kekanak-kanakan dan tidak belum relanya menyerahkan jabatan yang sifatnya sementara itu kepada mereka yang berhak dan layak meneruskannya, baik secara hukum maupun dalam tata budaya yang bisa diterima masyarakat,” tuturnya.

“Saya menyesal telah menaruh kepercayaan dan kekaguman sebelumnya pada Kang Jarot yang sepatutnya tetap konsisten dan satria menerima segalanya tiba, seperti kata penyair Chairil Anwar ketika menjemput ajal,” ucap Ereste lagi.

“Padahal, Kang Djarot hanya menjemput pergantian jabatan belaka. Dan ketika lain bisa jadi Akang peroleh lagi, dan tak mustahil justru lebij besar kapasitas dan otoritas kekuasaannya,” lanjut dia. (Red)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.