
Jakarta, Obsessionnews.com – Siapa yang tak tahu Petai? Ya petai dapat Anda jumpai di pasar-pasat tradisional maupun pasar moderen. Buah yang satu ini kerap kali dihindari oleh kaum wanita, kenapa? Karena jika dikosumsi, petai ini mempunyai efek samping pada bau mulut dan air seni.
Meski begitu, petai merupakan salah satu makanan favorit masyarakat Indonesia. Namun, tahu kah Anda kalau petai itu mengandung manfaat yang baik untuk wanita, yakni membantu mengatasi Pre Menstrual Syndrome (PMS).
So, untuk wanita yang selama ini tidak suka atau malah benci dengan petai, coba sekarang pertimbangkan sekali lagi. Untuk tahu lebih dalam lagi soal petai, kami akan mengulasnya sedikit.
Saat Anda mengalami PMS, Anda tidak perlu mengonsumsi obat-obatan atau ramuan khusus. Cukup atasi dengan mengonsumsi petai. Sebab kandungan vitamin B6 pada petai bisa menyeimbangkan kadar gula dalam darah. Kadar gula yang tinggi bisa berpengaruh pada mood seseorang, terutama saat sedang PMS.
Buah Petai juga dapat menstabilkan emosi. Khasiat petai untuk pengobatan dapat dirasakan oleh penderita Seasonal Affective Disorder (SAD), jenis depresi ringan yang terjadi pada waktu yang sama setiap tahun. Kasus SAD lebih banyak dijumpai di negara dengan empat musim.
Petai dapat membantu penderita SAD kerena mengandung pendorong mood alami yaitu triptofan, salah satu jenis asam amino esensial yang dibutuhkan untuk perkembangan dan pertumbuhan tubuh. Efek triptofan secara biologis berperan dalam pembentukan serotonin. Zat neurotransmiter ini di otak dapat membuat seseorang lebih rileks dan berkaitan dengan rasa mengantuk.
Selain dapat menstabilkan emosi, buah yang warna hijau dan molek ini dapat mengatasi Stres. Karena petai mengandung kalium. Kalium merupakan mineral penting yang membantu untuk menormalkan detak jantung, mengirim oksigen ke otak dan mengatur keseimbangan cairan tubuh.
Ketika Anda stres, kecepatan metabolisme tubuh akan meningkat, sehingga akan mengurangi kadar kalium dalam tubuh. Hal ini dapat diseimbangkan dengan mengonsumsi petai.
Manfaat selanjutnya, petai dapat melawan bakteri. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa ekstrak buah petai mampu digunakan untuk mengatasi bakteri jahat. Ekstrak petai mengandung trithiolane dan hexathionine yang memiliki kemampuan antibakteri. Kesimpulan sementara dari penelitian yang sudah ada, ekstrak buah petai paling efektif melawan golongan bakteri.
Yang terakhir, petai dapat menurunkan kadar gula darah. Hal ini berkat kandungan beta-sitosterol dan stigmasterol. Meski begitu, efek menurunkan darah ini baru dilakukan pada hewan yang coba mengalami diabetes. Namun efeknya tidak muncul pada hewan yang normal.
Meski begitu, perlu juga Anda ketahui, meski beberapa manfaat petai seperti di atas bisa Anda dapatkan, kandungan tanin yang tinggi pada petai juga mampu mengurangi kemampuan penyerapan protein dan pengolahan asam amino dalam tubuh, sehingga petai tidak direkomendasikan diberikan dalam jumlah tinggi pada anak-anak yang sedang berkembang. (Poy)