
Malaysia mengutuk kampanye penindasan tanpa henti terhadap tahanan Palestina di penjara Israel serta hukuman dan pembalasan kolektif, terutama terhadap tahanan dari Jenin di Tepi Barat.
Dilansir New Strait Times, Kamis (2/2/2023), Perdana Menteri (PM) Malaysia Datuk Seri Anwar Ibrahim menyerukan kepada semua pemimpin dunia yang berpikiran benar dan orang-orang bebas untuk mengecam pembunuhan langsung atas rakyat Palestina oleh Israel.
“Malaysia juga menyerukan kepada komunitas internasional untuk meminta pertanggungjawaban pemerintah Israel atas kejahatan ini dan menuntut agar segera menghentikan tindakan kekejaman dan barbarisme lebih lanjut.
“Malaysia menyatakan simpati, belasungkawa dan doa kepada keluarga dari puluhan warga Palestina yang tewas dan terluka karena agresi tak tanggung-tanggung dari pasukan Israel selama penggerebekan baru-baru ini di kamp pengungsi Jenin,” kata Anwar dalam sebuah pernyataan.
Dia mengatakan, Malaysia terus berdiri dalam solidaritas dengan rakyat Palestina, dan menegaskan kembali dukungannya yang tak tergoyahkan untuk Palestina dan perjuangan mereka untuk mencapai kebebasan dan mewujudkan aspirasi mereka untuk Negara Palestina yang merdeka dan berdaulat berdasarkan perbatasan pra-1967, dengan Timor Timur. Yerusalem sebagai ibu kota mereka.
Media internasional baru-baru ini melaporkan bahwa setidaknya delapan orang tewas dan 10 lainnya luka-luka dalam serangan penembakan di sebuah pemukiman di Yerusalem Timur pada Jumat malam.
Serangan itu dimulai di sebuah sinagog sebelum menyebar ke sebuah jalan di lingkungan itu. (Red)