Sabtu, 20 April 24

Mahfud Biarkan Kapolri dan Mendagri Tolak Provinsi Madura

Mahfud Biarkan Kapolri dan Mendagri Tolak Provinsi Madura

Jakarta, Obsessionnews – Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD mengaku tidak mempersoalkan jika Kapolri Jenderal Badrodin Haiti dan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo tidak setuju dengan wacana agar Madura lepas dari Jawa Timur dan mendirikan provinsi baru.

Menurut Mahfud, untuk menjadikan Madura sebagai provinsi baru memang tidak gampang, butuh pembahasan dan pertimbangan yang matang, bukan hanya sekedar emosi apalagi hanya untuk mengejar jabatan.

“Ya, tidak apa-apa. Musyawarah, ada yang setuju, ada yang tidak. Saya bilang: bahas dulu sampai matang, apa lebih baik atau lebih buruk,” ujar Mahhfud dalam akun Twitternya, Minggu (26/7/2015).

Saat menghadiri acara ‎Musyawarah Besar IV Masyarakat Madura di Gedung Cakra Universitas Trunojoyo, Madura, Kabupaten Bangkalan, Sabtu (25/7/2015), Kapolri Badrodin Haiti mengatakan, dirinya tidak setuju dengan wacana pembentukan provinsi Madura.

“Untuk memakmurkan warganya, Madura tidak harus jadi provinsi,” ujar Badrodin.

Menurutnya, untuk memakmurkan warga Madura tidak harus mendirikan provinsi baru, tapi bisa dengan memaksimalkan sumber daya alam di Madura, dan memaksimalkan prorgam-program yang sudah dicanangkan oleh pemerintah.

“Semua potensi di Madura harus dimaksimalkan, kesejahteraan bisa dicapai,” tuturnya.

Mahfud sendiri mengatakan, ‎yang menjadi pembahasan utama dalam musyawarah tersebut adalah bagaimana agar Madura bisa lebih maju. Namun, katanya, untuk memajukan Madura memang tidak harus mendirikan provinsi baru.

‎”Soal provinsi memang jadi salah! topik bahasan saja. Yang sangat penting adalah bagaimana agar Madura jadi lebih maju lahir batin‎,” ucap Mahfud yang juga menjadi salah satu tokoh Madura.

Selain Badrodin, sebelumnya Tjahjo juga mengatakan, bila Madura jadi provinsi baru diibaratkan seperti sayur tanpa garam. Menurutnya, untuk memajukan Madura memang harus ada percepatan pembangunan di daerah tersebut, tidak cukup dengan adanya pembangunan jembatan Suramadu.

“Keberadaan Suramadu harus diimbangi dengan peningkatan sumber daya masyarakat,” jelasnya.

Tjahjo yakin, dengan adanya percepatan pembangunan di Madura, maka roda perekonomian masyarakatnya akan lebih maju dan makmur. Terlebih orang Madura terkenal sebagai orang memiliki etos kerja yang bagus. “Pemrov Jatim harus tambah anggaran untuk Madura,” pintanya. ‎(Albar)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.